Jakarta (ANTARA News) - Pecatur Indonesia MI Tirto akhirnya berhasil meraih norma Grandmaster (GM), setelah menang pada pertandingan babak terahir Sirkuit Catur Master ASEAN di Tarakan, Kaltim, melawan Nouri Hamed pada langah ke-34 pertahanan Sisilia. "Saya beruntung dapat pairing yang bagus. Pegang putih enam kali, dan pada babak-babak terakhir ketemu pemain yang sudah frustasi karena gagal untuk meraih norma," kata Tirto yang mengumpulkan poin 8 untuk memenuhi syarat meraih norma GM, demikian menurut siaran pers PB Percasi, Minggu. "Misalnya waktu ketemu Mas Hafiz di babak sembilan, dia baru saja dikalahkan Susanto sehingga peluang meraih norma GM-nya sudah lenyap. Terus ketemu Nouri Hamed di babak terakhir juga sama, dia baru dikalahkan Susanto pada babak sepuluh sehingga peluang norma MI-nya juga sudah tidak ada," tambah Tirto. Selain Tirto, MI Jayson Gonzales (PHI) juga meraih norma GM, tetapi hanya untuk sembilan babak saja karena saat itu poinnya sudah mencukupi, yaitu tujuh angka dan persyaratan jumlah GM dan rating rata-ratanya juga mencukupi. Empat pemain lainnya yang meraih norma MI (Master Internasional), satu dari Filipina dan tiga dari Indonesia. Mereka adalah MF Rolando Nolte (Filipina), MF Syarif Mahmud, MF Tirta Chandra Purnama dan MN Sugeng Prayitno. Bagi Tirta Chandra ini adalah norma MI yang ketiga atau terakhir sehingga kalau ratingnya juga mencapai 2400 maka ia akan resmi menyandang gelar MI. Namun jika dibandingkan anggota Dream Team lainnya, ia termasuk ketinggalan karena dua rekannya, Susanto Megaranto dan Taufik Halay sudah jauh lebih dulu mencapai gelar tersebut. Bahkan Susanto sudah GM. Sementara itu pecatur Singapura GM Zhang Zhong sudah memastikan menyandang juara sebelum satu babak terahir di kelompok Granmaster "A" dengan meraih 9 poin. Di kelompok Granmaster "B" pecatur Filipina Mark Paragua juga memastikan juara dengan 9 pon, sedangkan di kelompok MIW, MI Irawanto Sadikin menyabet posisi teratas dengan 10 poin. (*)

Copyright © ANTARA 2008