Surabaya (ANTARA News) - Kelompok pengajian budaya BangbangWetan yang dimotori budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) di Balai Pemuda Surabaya akan membahas masalah sumpah dari HM Soeharto, Presiden RI periode 1966-1998, yang diucapkan pada 1999. "Ini mungkin belum banyak yang tahu tentang empat sumpah Soeharto setelah satu tahun lengser dari kursi presiden. Isi sumpah itu hanya Cak Nun yang tahu," kata salah seorang panitia pengajian BangbangWetan, Farid Syamlan, di Surabaya, Selasa. Hubungan Masyarakat Dewan Kesenian Surabaya (Humas DKS) itu mengemukakan, sebagaimana pengajian-pengajian sebelumnya, Cak Nun sebetulnya lebih banyak menjadi pemandu dengan menghadirkan sejumlah tokoh lain untuk berbicara. Kali ini, Cak Nun juga akan didampingi oleh Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar (Kapolwiltabes) Surabaya, Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Anang Iskandar, Dekan Fakultas Sastra Universitas Airlangga (Unair), Aribowo, yang juga mantan Ketua DKS dan Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT), serta salah seorang tokoh Republik Mimpi, Sukowidodo. "Cuma untuk Kapolwiltabes kemungkinan besar hanya akan berbicara mengenai keamanan di Surabaya atau yang sesuai dengan bidang tugas polisi," katanya. Ia menjelaskan, pengajian yang dimulai Cak Nun sejak setahun lalu itu selalu menanggapi berbagai persoalan terbaru yang dihadapi bangsa ini, termasuk bagaimana umat Islam menghadapi Lebaran, Idul Fitri dan Idul Adha. Beberapa bulan lalu, kelompok pengajian yang digelar sebulan sekali itu membahas masalah luapan lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc, dan terakhir kali lalu mereka mengadakan kegiatan di Sidoarjo untuk menghibur warga korban lumpur. Pengajian BangbangWetan digagas Cak Nun secara rutin setiap pertengahan bulan Hijriyah di Balai Pemuda Surabaya. Meskipun namanya pengajian, namun yang diundang menjadi pembicara tidak hanya dari kalangan muslim. Pembiacara non-muslim pernah menjadi pembicara pada pengajian itu, antara lain sosiolog dari Unair, Prof DR Hotman M. Siahaan. (*) (Foto: Emha Ainun Nadjib)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008