Ambon (ANTARA) - PT Angkasa Pura I cabang Bandara Pattimura Ambon bersama Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan Dinas Pariwisata Provinsi Maluku melaksanakan pelatihan pemandu wisata.

GM PT Angkasa Pura I cabang bandara Pattimura Amiruddin Florensius, Selasa  menyatakan pelatihan pemandu wisata merupakan komitmen mendukung peningkatan pariwisata di provinsi Maluku melalui program Coorporate Social Responsibility (CSR) tahun 2019.

Angkasa Pura selain bergerak di bidang kebandarudaraan tetapi memiliki program CSR yang fokus untuk lingkungan dan masalah sosial, yang telah dimulai sejak tahun 1996 sampai sekarang.

"Melalui program CSR ini kita membantu pelatihan pemandu wisata di kota Ambon dan sekitarnya," katanya di Ambon, Selasa.

Dikatakannya, pelatihan ini dilaksanakan 11-14 Juni 2019 bagi 100 calon pemandu wisata, bekerjasama dengan HPI dan Dinas Pariwisata provinsi Maluku.

"Kegiatan ini menjadi hal positif untuk mendukung bersama upaya peningkatan wisatawan ke provinsi Maluku khusunya kota Ambon," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Habiba Saimima menjelaskan, pengembangan pariwisata bukan hanya tugas pemerintah daerah tetapi membutuhkan dukungan stakeholder lainnya.

Dukungan Angkasa Pura melalui program CSR merupakan langkah yang tepat karena dukungan ini harus datang dari berbagai pihak.

"Kita berharap kegiatan pelatihan ini dapat dilanjutkan di tahun depan dengan dukungan stakeholder seperti Angkasa Pura dan BUMN lainnya, sehingga kedepan semakin banyak pemadu wisata yang tersertifikasi," ujarnya.

Pelatihan ini lanjutnya, diharapkan dapat mengasilkan pemandu wisata yang siap membantu wisatawan yang datang di Maluku terutama kesiapan kedatangan wisatawan China setalah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Maluku dengan PT. Pesona Bahari Indonesia.

" PT. Pesona Bahari Indonesia merupakan agen yang akan mendatangkan wisatawan China ke Indonesia, melalui pintu masuk Manado, karena itu dibutuhkan kesiapan seluruh pihak," tandasnya,

Sementara itu Ketua HPI DPD Maluku Aditya Retraubun menambahkan, pelatihan ini dilaksanakan selama lima hari yang terdiri dari empat hari teori dan satu hari praktek menjadi pemandu wisata di lapangan.

"Selain itu juga akan dilakukan pembuatan brosur tiga bahasa yakni bahasa Indonesia, Inggris dan Mandarin, yang akan disiapkan Dispar Maluku untuk ditempatkan di lokasi yang dikunjungi wisatawan," katanya.

Pihaknya kata Adiyta, berharap melalui pelatihan ini akan diperoleh pemandu yang memiliki keahlian dan jaringan pariwisata.

"HPI juga terus membangun jaringan yang luas ke kampus maupun kelompok kepemudaan lainnya guna menumbuhkan minat dan kesadaran kaum muda untuk bekerja di sektor pariwisata," tandasnya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019