PBB (ANTARA News) - Pasukan perdamaian PBB yang memantau perbatasan antara Ethiopia dan Eritrea yang disengketakan, mungkin akan menghentikan operasi dalam beberapa minggu terkait kebijakan Eritrea mengurangi pasokan bahan bakar diesel, kata Sekjen PBB Ban Ki Moon. Dalam surat-surat Senin kepada Presiden Eritrea Isaias Afwerki dan kepada Dewan Keamanan PBB, Ban mengatakan sebagai akibat dari penghentian pasokan 1 Desember, misi itu memiliki bahan bakar hanya cukup sampai awal Maret. Ban menyerukan Afwerki membicarakan masalah itu dengan segera , jika tidak keputusan PBB harus diambil awal Februari untuk mulai menarik Misi PBB di Ethiopia dan Eritrea atau UNMEE yang berkekuatan 1.700 personil itu. Apabila situasi tetap seperti itu saya harus mengingatkan Dewan Keamanan tentang perlunya segera satu keputusan mengenai nasib UNMEE, jika krisis itu tidak diselesaikan pada akhir bulan ini," kata surat itu, yang diperoleh Reuters. Penghentian pasokan baan bakar itu ada kaitannya dengan sengketa perbatasan itu telah menyeret dua negara Tanduk Afrika itu dalam perang tahun 1998. Satu perjanjian tahun 2000 mengakhiri konflik setelah 70.000 orang tewas tetapi satu keputusan dua tahun kemudian oleh satu komisi perbatasan independen untuk menyerahkan kota Badme kepada Eritrea tetap menjadi titik ketegangan. Ban menyatakan bahwa penghentian pasokan bahan bakar dilakukan pada hari setelah komisi yang berpusat di Belanda itu akhirnya mengumumkan garis perbatasan 1.000 km dengan koordinat peta, tetapi tanpa membuat tanda fisik di lapangan. Eritrea menyetujui apa yang disebut "demarkasi sebenarnya", tetapi itu ditolak oleh Ethiopia. Ban mengutip surat Afwerki kepada Dewan Keamanan, 15 Januari mengatakan karena perbatasan itu "kini sudah didemarkasi," kehadiran selanjutnya UNMEE di Eritrea sama artinya untuk menduduki. Mandat Dewan Keamanan sekarang bagi pasukan perdamaian itu akan habis akhir Januari. Para pengamat dan diplomat memperingatkan bahwa pertempuran bisa pecah kembali, dan Nopember lalu Ban menyatakan kuatir akan peningkatan kekuatan militer di perbatasnn kedua negara itu. Dalam suratnya itu, Ban menyerukan bahwa Eritra telah membatasi pasokan minyak kepada UNMEE sejak September 2006, yang memaksa misi itu melakukan penghematan dan mengurangi operasi-operasi mereka, demikian Reuters.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008