Jakarta (ANTARA News) - Tim Dokter Kepresidenan menyatakan kondisi kesehatan mantan Presiden Soeharto pada Kamis, hari ke-21 perawatannya di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan hari sebelumnya, dengan tingkat kesadaran dan daya respon yang kian membaik. "Kesadaran semakin baik, kalau diajak bicara merespon. Bahkan sekarang bisa senyum, merespon positif. Kesadaran baik sekali," kata Ketua Tim Dokter Kepresidenan, Mardjo Soebiandono, dalam jumpa pers di RSPP, Jakarta, Kamis. Tim Dokter Kepresidenan sejak Rabu (23/1) juga telah mencoba memberikan minum dan makanan lunak melalui mulut untuk melatih pencernaan mantan Presiden Soeharto. Dr Mardjo mengatakan, fungsi pencernaan Pak Harto sudah mulai membaik, "peristaltik" usus sudah menunjukkan fungsi positif, sehingga makanan sudah mulai bisa dicerna dengan "agak sempurna". Ia menyebutkan ada tiga "pintu" masuk makanan ke tubuh pasien, selain dari mulut, yaitu melalui infus, melalui "gastostomi" dan melalui peralatan yang langsung ke usus halus. "Kepada keluarga, kami sudah membolehkan untuk memberi makanan melalui mulut secara bertahap, untuk melatih menelan. Kalau fungsi menelan dan pencernaan sudah baik, baru nanti dicopot semua (alat bantu masuknya makanan)," katanya. Tekanan darah Soeharto masih berkisar antara 100-130 per 40-50 mmHg, sedangkan Hemoglobin masih kurang, yakni di bawah 10, sehingga pada Kamis ini masih harus menjalani transfusi darah. Tim Dokter juga menyatakan infeksi sistemik yang sebelumnya terjadi sudah mengalami penurunan. "Infeksi ada beberapa tanda-tanda yang menurun, misalnya sel darah putih menurun, cairan di paru-paru juga menurun. Itu tanda infeksinya membaik dan foto paru-parunya juga menunjukkan menjadi lebih baik," kata anggota Tim Dokter Kepresidenan Djoko Rahardjo. Meski demikian, Tim Dokter belum dapat memastikan kapan Soeharto akan dipindahkan dari ruang ICU ke ruang perawatan biasa, karena hingga kini masih bergantung pada alat bantu pernafasan, yang sedikit demi sedikit sudah mulai dikurangi penggunaannya. Ketika ditanya kapan Soeharto bisa dibawa pulang, mengingat kondisinya terus mengalami perbaikan, Mardjo Soebiandono menyatakan tidak bisa memastikannya karena meski keadaannya terus mengalami perbaikan, namun secara kedokteran kondisinya masih tetap tergolong kritis. "Kita semua bercita-cita agar Bapak (Soeharto) bisa segera dibawa pulang ke rumah. Tetapi kalau untuk saat ini kita bilang belum bisa," katanya. Tim Dokter Kepresidenan hingga kini juga masih terus membatasi tamu atau kerabat yang ingin menjenguk dan bertemu langsung dengan mantan orang nomor satu Indonesia itu. Sejak beberapa hari terakhir ini, jumlah tamu atau kerabat yang mengunjungi mantan Presiden Soeharto yang dirawat di Ruang VVIP lantai 5 RSPP itu tidak banyak jika dibandingkan hari-hari sebelumnya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008