Jakarta (ANTARA News) - Operator telekomunikasi seluler, Axis, mengoperasikan Base Transceiver Station (BTS) ramah lingkungan pertamanya di Minas Barat, Sumatera, sebagai bagian dari komitmennya menjaga lingkungan.

"Tujuan kami adalah membantu mengurangi penggunaan sumber tenaga nasional melalui solusi inovatif dan dalam jangka panjang kami berniat mengurangi jejak karbon dan sedapat mungkin meminimalkan kerusakan lingkungan," kata Chief Technology Officer Axis, Muslim Khan melalui siaran persnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.

Muslim menjelaskan BTS Minas Barat ini tidak memiliki asupan tenaga listrik dari PLN, karena itu digunakan 44 panel photovoltaic untuk menghasilkan total 8kW tenaga listrik di saat cuaca cerah.

Energi matahari tersebut akan disimpan dalam battery yang akan menjadi sumber energi saat malam hari atau cuaca berawan. Sistem ini benar-benar tidak bersuara dan tidak mengakibatkan polusi.

Axis memperkenalkan sistem hemat energi dan sistem pendingin di semua BTS-nya yang ada di seluruh Indonesia untuk mengurangi penggunaan sumber daya dan emisi CO2. Selanjutnya Axis akan memperkenalkan turbin angin untuk mendayagunakan tenaga angin yang tersedia di sebagian wilayah di Indonesia.

Sebelumnya, Axis dalam komitmen pro lingkungannya, telah meluncurkan program Go Green dan menjadi anggota aktif di asosiasi global GSM Green Power for Mobile Program serta mendapatkan nominasi untuk Green Mobile Award di Mobile Asia Congress 2008 di Macau.

Axis akan terus mencoba memanfaatkan solusi energi alternatif baru dan pemanfaatan teknologi hemat energi sepanjang tahun 2009 dan di tahun-tahun berikutnya untuk sedapat mungkin mengurangi dampak terhadap lingkungan.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009