New York (ANTARA News) - Perwakilan RI di Amerika Serikat mulai mempersiapkan diri menerima ucapan duka cita dari berbagai kalangan di AS terkait wafatnya mantan presiden Indonesia Soeharto. Duta Besar RI untuk AS Sudjadnan Parnohadiningrat yang dihubungi ANTARA News, Minggu, mengungkapkan bahwa KBRI-Washington D.C. telah menyediakan buku duka cita yang akan mulai dibuka pada Senin hingga Rabu (28/1-30/1) sepanjang jam kerja. "Kami sudah siapkan dua buku duka cita yang diletakkan di dua ruangan khusus untuk menerima ucapan duka cita dari semua pihak," kata Sudjadnan. Dua buku duka cita itu disiapkan untuk kalangan korps diplomatik asing serta masyarakat, termasuk masyarakat Indonesia. KBRI sendiri pada Minggu telah mengirimkan surat diplomatik kepada Deplu AS dan para perwakilan negara asing di Washington D.C. mengenai wafatnya Soeharto dan pemberitahuan tentang kesempatan pemberian ungkapan duka cita di KBRI. Kendati penerimaan duka cita baru dimulai hari Senin, Sudjadnan mengakui bahwa secara pribadi ia juga telah menerima ungkapan duka cita secara tak resmi melalui telpon. "Ada beberapa kepala perwakilan negara-negara ASEAN yang sudah menghubungi saya untuk mengucapkan rasa duka, dan mereka mengatakan akan secara formal mengisi buku di kedutaan kita," ujarnya. Selain menyediakan buku duka cita selama tiga hari, KBRI juga selama tujuh hari berturut-turut akan mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda hari berkabung nasional bagi Indonesia. Prosedur yang sama, yaitu pengibaran bendera setengah tiang selama tujuh hari, juga dilakukan oleh Perwakilan Tetap RI (PTRI) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Konsulat Jenderal (Konjen) RI di New York. Wakil Tetap RI untuk PBB Marty Natalegawa mengatakan, pemberitahuan tentang wafatnya Soeharto telah dikirimkan melalui nota diplomatik pada Minggu ke Sekretariat PBB serta negara-negara anggota PBB. "Kami menyediakan satu buku duka cita untuk menerima ungkapan dari negara-negara anggota PBB," ujarnya. Seperti KBRI Washington, PTRI New York juga memberi kesempatan pengisian duka cita mulai hari Senin selama jam kerja. Konsul Jenderal RI di New York, Trie Edi Mulyani mengatakan, pihaknya pada Minggu telah mengirimkan pemberitahuan tentang wafatnya Soeharto ke pihak pemerintah kota New York dan konsulat-konsulat asing di New York, termasuk tentang mulai dibukanya kesempatan pemberian ungkapan duka cita pada hari Senin selama tiga hari. Di gedung Konjen RI, disediakan dua buku duka cita yaitu untuk kalangan perwakilan asing serta untuk masyarakat. Secara pribadi, Trie mengatakan, ia telah menerima ungkapan duka cita melalui telpon dari beberapa mitranya sesama negara ASEAN serta dari anggota masyarakat Indonesia. "Masyarakat kita mengikuti terus menerus perkembangan tentang wafatnya Bapak Soeharto, karena itu jarang ada pertanyaan yang mereka ajukan. Kalaupun ada, pertanyaan berkisar pada di mana dan kapan jenazah dimakamkan," katanya. Selain KBRI di AS, KBRI Doha juga membuka "Buku Duka" sebagai kesempatan untuk kalangan pejabat Pemerintah Qatar, korps diplomatik, kantor organisasi internasional, dan warga Indonesia di Qatar menyampaikan belasungkawa atas wafatnya mantan presiden Soeharto. Buku Duka tersebut disediakan KBRI Doha di Jl. Al Maahed, Al Salata Al Jadeeda, Doha. Menurut pengumuman resmi, perwakilan resmi Indonesia untuk Qatar, waktu pengisian Buku Duka adalah pada pukul 10.00-12.00 dan 14.00-16.00 waktu setempat, pada 28-30 Januari 2008. KBRI Doha akan tutup selama dua hari, tanggal 28-29 Januari 2008, dan buka seperti biasa pada tanggal 30 Januari 2008. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008