Karanganyar (ANTARA News) - Ratusan pelayat dari kerabat Cendana yang hendak mengikuti pemakaman mantan Presiden Soeharto, Senin, tertahan di pertigaan Matesih-Giribangun, akibat jalan macet dan bus yang mereka tumpangi tak bisa masuk ke jalur menuju kompleks pemakaman Astana Giribangun. Kemacetan terjadi setelah iring-iringan mobil jenazah lewat dan masyarakat yang berada di pinggir jalan membubarkan diri. Kondisi ini membuat jalan macet total. Akibatnya, lima bus yang membawa ratusan pelayat dari kerabat Cendana yang datang di belakang mobil jenasah tidak bisa memasuki jalur Matesih-Giribangun dan tertahan di pertigaan Matesih sekitar lima kilometer dari Astana Giribangun. Para pelayat itu pun terpaksa harus jalan kaki menuju Giribangun dan tidak bisa mengikuti prosesi pemakaman almarhum H.M. Soeharto. Sejumlah petugas terlihat berusaha mengurai kemacetan arus lalu lintas. Untuk memperlancar arus lalu lintas, petugas menganjurkan arus lalu lintas melewati jalur Matesih-Karanganyar. Seorang petugas dari DLLAJ Karanganyar, Suharto, mengatakan parkir C di sebuah lapangan di Matesih sudah penuh dengan mobil dan kendaraan. Untuk mengatasi hal tersebut, parkir kemudian meluber ke Jalan Matesih-Karangpandan dengan memanfaatkan kiri-kanan badan jalan. "Karena kanan kiri jalan untuk parkir, maka saat bubaran arus lalu lintas menjadi macet. Untuk memperlancar arus lalu lintas, kendaraan dialihkan menuju jalur Matesih-Karanganyar," katanya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008