Jakarta (ANTARA News) - Negara dan bangsa Aljazair melalui Presiden Abdelaziz Botheflika menyatakan ikut berduka cita yang mendalam atas wafatnya Presiden RI periode 1966-1998, HM Soeharto, pada Minggu (27/1). Presiden Aljazair itu menyampaikan rasa duka citanya tersebut secara langsung kepada Duta Besar (Dubes) RI Berkuasa Penuh untuk Aljazair, Yuli Mumpuni Widarso, dengan harapan diteruskan ke Indonesia, demikian keterangan pers KBRI Aljir kepada ANTARA News. Selain itu, sejumlah pejabat negara Aljazair, seperti Ketua Senat, Abdelkader Bensalah, Presiden Parlemen, Abdelaziz Ziari, dan Perdana Menteri (PM) Abdelaziz Belkhadem, juga ikut mengisi buku duka cita atas wafatnya HM Soeharto yang disediakan pihak KBRI Aljir di Wisma Duta pada Senin (28/1). Para pejabat tinggi Aljazair tersebut kepada Dubes Yuli Mumpuni Widarso mengemukakan bahwa selalu mengenang jasa-jasa Indonesia bagi bangsa Aljazair, dan kepergian Soeharto juga turut dirasakan sebagai rasa kehilangan yang mendalam bagi bangsa Aljazair. Media massa di Aljazair, seperti televisi ENTV dan harian El Khabar, juga memberitakan wafatnya Soeharto. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008