Jakarta (ANTARA News) - Rebutan pengaruh antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mewarnai peringatan hari lahir (Harlah) ke-82 Nahdlatul Ulama (NU) yang puncak peringatannya akan digelar di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (3/2). Rebutan tersebut bisa dilihat di sejumlah ruas jalan di Jakarta berupa pemasangan spanduk berisi ucapan selamat Harlah bagi NU dengan menyertakan atribut partai masing-masing. Selain spanduk, rebutan pengaruh juga dilakukan melalui iklan di media massa di mana baik PKB maupun PPP sama-sama menyebut diri sebagai partai yang dilahirkan NU. PKB dalam salah satu koran edisi Kamis (31/1) memasang iklan satu halaman penuh dengan gambar pendiri NU KH Hasyim Asyari. Pada iklan tersebut PKB menegaskan sebagai partai yang dilahirkan NU. Pada koran berbeda, PPP memasang iklan satu halaman penuh dengan gambar Ketua Umum PPP Suryadharma Ali yang di dalamnya terdapat tulisan ucapan terima kasih pada NU karena turut andil melahirkan partai itu melalui fusi bersama Parmusi, PSII, dan Perti. "Perang" pengaruh atau berebut simpati tersebut terjadi karena kedua partai itu memiliki basis massa sama-sama dari kalangan nahdliyin, sebutan bagi warga ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut. Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi ketika diminta komentarnya menyatakan tidak mempermasalahkan perilaku kedua partai tersebut. "Nggak masalah mereka ramai-ramai menarik simpati warga NU, tetapi buktikan dulu amalnya pada NU, jangan hanya main klaim," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008