Mukomuko (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan banjir yang merendam sejumlah tempat di Kecamatan Kota Mukomuko sejak Jumat pagi sampai sekarang mulai surut.

"Saat ini banjir yang merendam sejumlah tempat di wilayah ini mulai surut sekitar 50 persen," kata Kepala BPBD Kabupaten Mukomuko Syahrizal dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.

Sejumlah tempat yang terendam banjir di Kecamatan Kota Mukomuko yakni lahan yang berada di belakang bandar udara (Bandara) Mukomuko, jalan masuk komplek perkantoran pemerintah setempat, lahan belakang Masjid Agung, lahan dan bangunan sekolah di wilayah Talang Karet dan di lahan yang berada di sekitar Hotel Madiyara.

Ia menjelaskan, sejumlah tempat yang ada di wilayah ini rutin terendam banjir saat curah hujan tinggi di wilayah hulu Sungai Selagan di daerah ini.

Curah hujan yang tinggi tersebut menyebabkan siring atau drainase yang berada sepanjang wilayah ini tidak mampu mampung menampung debit air sungai yang besar. Ditambah lagi kondisi siring atau drainase sepanjang wilayah ini yang tidak bagus sehingga membuat air yang berasal dari hulu sungai mengalir tidak lancar.

"Kami menilai salah satu penyebab banjir yang melanda wilayah ini diduga karena pengaruh siring atau drainase dalam wilayah ini yang tidak bagus. Terjadi penyumbatan di beberapa titik siring yang menyebabkan air mengalir tidak lancar," ujarnya.

Terkait dengan kondisi siring atau drainase yang tidak baik itu, menurutnya, tugas instansi terkait seperti Dinas Perkim dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat yang melakukan perawatan siring dalam wilayah ini.

Pihaknya telah melaporkan kejadian banjir yang melanda wilayah ini kepada Sekretaris Daerah pemerintah setempat dan penyebab yang diduga pengaruh siring yang tidak bagus.

Baca juga: Korban banjir di Mukomuko kembali ke rumah
Baca juga: Puluhan pekarangan rumah warga Mukomuko tergenang air
Baca juga: PWI-Palm Mukomuko salurkan bantuan untuk korban banjir


 

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019