Ambon (ANTARA News) - Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Sabtu siang, bertolak ke Kota Masohi, Maluku Tengah, untuk melihat langsung situasi kota itu menyusul bentrokan antara personel TNI dari Yonif 731/ Kabaressy dengan anggota Polres setempat. Kepala Badan Kesbang dan Linmas Pemprov Maluku, A.R. Uluputty, ketika dikonfirmasi Sabtu siang membenarkan, Gubernur Ralahalu memandang perlu meninjau Kota Masohi paska baku tembak antara oknum personil dua kesatuan tersebut . "Ya, Pa Gubernur berangkat dengan KM.Siwalima ke Masohi dari pelabuhan Hurnala, Desa Tulehu, Pulau Ambon guna melihat kondisi Kota Masohi yang menimbulkan trauma bagi warga sehingga tidak berani keluar rumah,"tambahnya. Uluputty belum bersedia merinci adanya korban maupun kebakaran serta penyulut bentrokan tersebut. "Saya masih menunggu laporan Kesbang dan Linmas Maluku Tengah sehingga tidak bisa memberikan pernyataan tersebut,"ujarnya. Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI. Rasyid Qurnaen Aquary dan Kapolda Maluku, Brigjen Pol.Mohammad Guntur Ariyadi telah berada di Masohi. Kapolda Guntur, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengakui telah berada di Masohi dan meminta maaf belum bisa memberikan penjelasan. Masyarakat Kota Masohi dan sekitarnya menyesalkan insiden bagaikan "medan perang" karena terdengar rentetan tembakan senjata organik dan ledakan granat. "Pangdam dan Kapolda harus memberikan sanksi dan bila perlu pecat oknum personil masing-masing karena tidak mampu mengendalikan emosi sehingga bertindak brutal dan membuat Kota Masohi "lumpuh","ujar masyarakat. Dilaporkan rumah dinas Kapolres Maluku Tengah, AKBP Jacub Prajogo maupun sejumlah fasilitas di Mapolres setempat terbakar. Masyarakat juga telah mengetahui adanya korban jiwa dari dua kesatuan tersebut seperti personil Polisi asal Desa Amahai dan Kelurahan Sugiartho, Masohi.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008