Paris (ANTARA News) - Carla Bruni, yang baru menjadi ibu negara Prancis, adalah seorang warga Italia yang mewarisi kekayaan sekaligus berhasil dalam karier peragawati era 90-an maupun sebagai penyanyi balada dengan rekor penjualan rekaman. Si tinggi berambut coklat dengan umur 40 tahun itu pernah punya hubungan romantis dengan serangkaian pria terkenal seperti bintang rock Mick Jagger dan Eric Clapton serta hartawan Donald Trump. "Saya adalah seorang penjinak (laki-laki), seekor kucing, dan seorang Italia," katanya kepada majalah Le Figaro, Februari tahun lalu. Dia mengatakan dirinya selama ini penganut monogami "tapi saya lebih suku poligami dan poliandri," supaya perempuan punya kesetaraan. Dia sempat berpasangan dengan pengacara asal Paris, Arno Klarsfeld, yang kemudian menjadi anggota lingkaran dalam Sarkozy. Setelah bersama Klarsfeld, Bruni berhubungan seorang redaktur, Jean-Paul Enthoven, lalu kemudian terlibat dengan anak lelakinya. Bruni mempunyai seorang anak lelaki berumur enam tahun, Aurelien, dari hubungannya dengan filsuf Raphael Enthoven. Mantan istri Enthoven, Justine Levy, yang merupakan anak perempuan filsuf Bernard-Henri Levy, menerbitkan novelnya tahun 2004 dengan karakter berdasarkan Bruni yang digambarkan sebagai pemangsa kaum pria. Brni lahir dari keluarga pemilik pabrik ban Turin, dan dia semakin beruntung karena sukses di dunia modelling, bahkan menjadi salah satu peragawati dengan bayaran termahal. Menurut satu majalah, dia mendapat lebih dari tujuh juta dolar per tahun pada akhir 90-an, sama seperti peragawati Claudia Schiffer. Klien yang menggunakan jasanya antara lain rumah mode "Dolce and Gabbana". Bruni dibesarkan oleh Alberto Bruni Tedeschi, seorang penggubah musik klasik yang sekaligus industrialis dan sutradara teater. Ibunya, Marysa Borini, seorang pemain piano konser dan aktris. Ayah biologisnya adalah pengusaha asal Italia, Maurizio Remmert, yang enam tahun berselingkuh dengan Borini. Saat ini Remmert tinggal di Brasil. Bruni adalah yang paling muda darti tiga bersaudara. Kakak perempuannya, Valeria Bruni Tedeschi, seorang aktris terkenal sedangkan kakak sulungnya, seorang laki-laki, meninggal akibat kanker pada tahun 2006. Keluarga itu pindah ke Prancis tahun 70-an ketika Carla berumur lima tahun. Saat itu keluarga kaya Italia terancam diculik Brigade Merah yang merupakan kelompok militan sayap kiri. Bruni bersekolah di Swiss lalu menekuni seni di Paris. Dia fasih berbahasa Italia, Prancis dan Inggris. Setelah sukses di dunia peragawati, Bruni masuk dunia tarik suara pada tahun 1999 dengan menyumbang syair untuk album Julien Clerc, penyanyi asal Prancis. Album pertamanya, yang dirilis pada tahun 2002 dengan judul "Quelqu`un m`a dit" (kata seseorang kepada saya), secara mengejutkan menjadi album laris dan terjual satu juta keping sehingga pada tahun 2004 dia mendapat predikat artis top di Prancis. Dengan memetik gitar akustiknya, Bruni memnbawakan lagu sederhana, kebanyakan tentang cinta, dalam genre yang disebut musik folk Prancis. Rekaman kedua, "No Promises" (tak janji), yang diterbitkan tahun lalu berdasarkan puisi-puisi antara lain dari penyair W.B. Yeats dan Emily Dickinson, kurang laku. Bruni dengan kukuh menempatkan dirinya sebagai aliran politik golongan kiri sehingga dianggap tidak akan cocok dengan Sarkozy yang beraliran sayap kanan. Dia kepada suatu koran Inggris tahun lalu mengatakan bermaksud memberikan suara untuk saingan Sarkozy, Segolene Royal, pada pemilihan presiden Mei 2007. Dia juga menandatangani petisi yang menentang undang-undang tentang tes DNA bagi keluarga-keluarga imigran yang ingin bergabung dengan saudara mereka di Prancis. "Apa jadinya kalau orangtua saya dipaksa untuk menjalani tes DNA?" katanya dalam wawancara dengan majalah Elle. Menurut laporan, Bruni bertemu Sarkozy di pesta makan malam di Paris yang diorganisir tokoh periklanan Jacques Seguela pada November. Pesta itu berlangsung satu bulan setelah Sarkozy bercerai dengan Cecilia Ciganer-Albaniz. Bruni selanjutnya menemani Sarkozy saat liburan ke Mesir dan Yordania. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008