Jayapura (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua hingga kini mencatat sebanyak 240 jiwa warga mengungsi akibat gempa bumi tektonik berkekuatan 6,3 SR di Kabupaten Sarmi pada Kamis (20/6).

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Papua Welliam R. Manderi di Jayapura, Sabtu, mengatakan 240 jiwa tersebut terdiri dari 90 jiwa di Kampung Togonfo Distrik Ismari dan 150 jiwa di Kampung Manukania Distrik Sarmi Selatan.

"90 jiwa dari 12 kepala keluarga di Kampung Togonfo Distrik Ismari tersebut berswadaya mendirikan pondok-pondok sebagai tempat pengungsian," katanya.

Menurut Welliam, sedangkan 150 jiwa dari 26 kepala keluarga di Kampung Manukania Distrik Sarmi Selatan ditampung di Balai Kampung setempat.

"Upaya yang kini sedang dilakukan adalah BPBD Kabupaten Sarmi melakukan asessment bersama instansi terkait, TNI, Polri, BMKG dan Basarnas," ujarnya.

Dia menjelaskan selain itu, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana  (Pusdalops PB) Papua melakukan upaya koordinasi dengan Kepala Pelaksana (Kalaksa), Kabid RR BPBD Kabupaten Sarmi untuk memperoleh data dan informasi kejadian serta berkomunikasi dengan Dinas PU Kabupaten Sarmi.

Sebelumnya, terjadi gempa bumi tektonik dengan kekuatan 6,3 Skala Richer (SR) pada Kamis (20/6) sekitar pukul 00.24.51 WIB di Kabupaten Sarmi.

Gempa bumi tektonik yang terjadi pada koordinat 2,23 Lintang Selatan dan 138,53 Bujur Timur berlokasi di darat dengan jarak 45 kilometer arah barat daya Kota Sarmi berkedalaman 11 kilo meter.

Baca juga: Gempa tektonik 6,3 SR guncang Kabupaten Sarmi
Baca juga: BNPB: 33 rumah rusak berat akibat gempa Sarmi
Baca juga: Pengungsi gempa Sarmi butuhkan tenda dan makanan siap saji

 

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019