Jakarta (ANTARA News) - Rupiah di pasar uang spot antar-bank Jakarta, Jumat pagi, menguat tipis seiring spekulasi pelaku pasar membeli rupiah menjelang bank sentral AS (The Fed) kembali memangkas suku bunga. Diawal perdagangan, rupiah bergerak menguat tipis ke posisi 9.235/9.240 per dolar AS, sembilan poin lebih baik dari posisi penutupan Rabu 9.244/9.471 per dolar AS. Menurut Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, kenaikan rupiah tidak besar karena pelaku juga sedang memfokuskan perhatian pada pertemuan para menteri keuangan negara-negara industri maju (G7) di Tokyo, akhir pekan ini. Para menteri keuangan G7 akan membahas pengaruh subprime mortgage (krisis gagal bayar sektor perumahan) di AS terhadap pasar global yang cenderung tertekan, katanya. Penguatan rupiah, menurut dia, juga agak tertahan oleh masuknya Bank Indonesia (BI) yang tidak menginginkan mata uang lokal itu naik dengan cepat. BI melakukan pembelian rupiah dalam jumlah tidak besar agar rupiah berada dalam kisaran antara 9.230 sampai 9.250 per dolar AS, karena pada kisaran tersebut mata uang itu dinilai cukup stabil, ucapnya. Ia mengatakan, rupiah ke depan berpeluang untuk menguat lagi apabila The Fed jadi menurunkan suku bunganya yang saat ini mencapai 3 persen. Karena, dengan turunnya lagi bunga Fed fund maka selisih bunga BI Rate dan dolar AS akan semakin besar yang saat ini telah mencapai 5 persen (8-3 persen). Selisih bunga rupiah dan dolar AS yang cukup ideal sebesar 2,5 persen. Besar selisih bunga itu akan makin menarik investor asing menempatkan dananya di pasar domestik, karena Indonesia dinilai merupakan pasar potensial yang harus digarap lebih jauh, tuturnya. Penempatan dana asing itu, menurut dia, memberikan sentimen positif terhadap rupiah yang makin berpeluang untuk terus naik hingga di atas level 9.100 per dolar AS. "Kami optimis rupiah akan bisa mencapai angka tersebut bahkan bisa lebih, karena besarnya sentimen pasar domestik maupun global," katanya. Sementara itu, dolar AS terhadap yen mencapai 107,35 dan terhadap euro menjadi 1,4475, sterling terhadap dolar AS pada 1,9416. Dolar AS terhadap euro cenderung stabil, setelah hari sebelumnya naik karena Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunganya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008