Surabaya (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar hingga kini belum secara resmi menyatakan dukungan terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK) sebagai calon mereka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009. "Rapimnas Golkar pada beberapa waktu lalu sudah memutuskan capres dari Golkar akan diputuskan setelah Pemilu Legislatif," kata Sekjen DPP Partai Golkar Letjen TNI (Purn) Sumarsono di Surabaya, Minggu. Ia mengemukakan hal itu menanggapi pernyataan Ketua DPP Partai Golkar Muladi dalam silaturahmi Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla dengan fungsionaris Golkar Kepulauan Riau di Batam, Kamis (7/2) lalu. "Coba tanyakan kepada semua tokoh Golkar, pasti mendukung SBY-JK, tahun depan. Tapi, dukungan Golkar tetap menunggu hasil survei popularitas calon presiden pada tiga bulan menjelang Pemilu 2009," kata Muladi. Usai membuka Orientasi Fungsionaris Golkar se-Jatim, Sekjen DPP Golkar Sumarsono menyatakan pernyataan Muladi yang mendukung duet SBY-JK merupakan dukungan pribadi dari tokoh Golkar. "Itu sah-sah saja, tapi secara institusi masih akan menentukan setelah Pemilu Legislatif. Golkar sendiri menentukan setelah Pemilu Legislatif, karena Golkar tak ingin mengganggu pemerintah," katanya. Menurut dia, Ketua Umum DPP Partai Golkar H Jusuf Kalla saat ini ada dalam pemerintahan, sehingga bila duet SBY-JK dimunculkan saat ini, maka hal itu akan mengganggu kinerja pemerintahan SBY-JK sendiri. "Dulu, kami memang menerapkan konvensi melalui pengurus dari DPD hingga DPP, tapi sekarang melalui survei, karena capres sekarang melalui pemilihan yang langsung dari masyarakat, sehingga calon yang paling disukai masyarakat akan memiliki kans," katanya. Acara orientasi dan pembekalan itu juga menampilkan pengurus DPP Partai Golkar lainnya, diantaranya anggota Dewan Penasehat (Wanhat) DPP Partai Golkar Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto, Ketua DPP Partai Golkar H Syamsul Muarif, dan Ny Syarwan Hamid.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008