Denpasar (ANTARA) - Sejumlah pasukan dari enam negara yang terdiri atas Indonesia, Malaysia, Kamboja, Vietnam, Thailand, dan Filipina Pasukan dari enam negara menyimulasi pengamanan laut, terutama, illegal fishing, di Pelabuhan Benoa dalam acara South East Asia Maritime Law Enforcement Intiative (SEAMLEI).

"Ini yang pertama kali dilaksanakan dalam kegiatan SEAMLI ini dan diinisiasikan dengan USA. Dalam hal ini, United States Coast Guard bersama dengan Indonesian Coast Guard adalah BAKAMLA (Badan Keamanan Laut), " kata Direktur Latihan Bakamla Laksma Bakamla Yeheskiel Katiandagho di Denpasar, Jumat.

Katiandagho mengatakan bahwa target utamanya dalam kegiatan ini adalah Coast Guard Dunia atau Indonesia Coast Guard dengan kegiatannya, yaitu Maritim Security dengan Maritim Defense yang juga dikembangkan di masing-masing negara.

Baca juga: KKP tangkap 35 kapal ikan asing sejak awal 2019

Selain itu, bertujuan agar saat diaplikasikan di lapangan dapat menumbuhkan kesadaran dalam penegakan hukum masing-masing negara dan menjalin hubungan baik antarnegara kawasan Asia Tenggara.

Ia menyebutkan angka kejahatan menurun terhitung dari tahun 2016, yaitu terdapat 35 kapal ikan asing yang berhasil ditangkap, dan 17 kapal ikan Indonesia. Selanjutnya, pada tahun 2017 tersapat 23 kapal ikan asing dan 11 kapal ikan Indonesia, serta pada tahun 2018 sebanyak 10 kapal ikan asing dan 8 kapal ikan Indonesia.

Menurut dia, hal itu wujud nyata negara dalam penegakan hukum di laut, terbukti angka penurunan pelanggaran penangkapan ikan ilegal, baik dari luar maupun dari dalam negeri.

Baca juga: Kapal Pengawas KKP kembali tangkap pencuri ikan berbendera Filipina

"Pelanggaran ini dapat ditekan seminimal mungkin, salah satunya dengan kegiatan ini akan memberikan dampak atau respons yang baik, " jelasnya.

Ke depannya, kata dia, pengamanan khusus kasus maritim atau kasus kelautan akan menjadi fokus dari Bakamla Indonesia, terlebih lagi dengan keberadaan sumber daya alam yang melimpah dan seluruh perairan yuridiksi Indonesia.

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019