Jakarta (ANTARA News) - Penyanyi berparas cantik asal Malaysia, Siti Nurhaliza, meluncurkan album terbaru bertajuk "Hadiah Daripada Hati". Album ini dimaksudkan Siti sebagai hadiah bagi penggemarnya yang selama ini memberi dukungan, termasuk para penggemar Siti Nurhaliza di Indonesia. Album "Hadiah Daripada Hati" telah dirilis di Malaysia pada Desember 2007, sedangkan di Indonesia pada Januari 2008. Dalam rangka promo albumnya di Indonesia, Siti berkunjung selama tiga hari di Jakarta (13-15/2). Kantor Berita ANTARA melakukan wawancara eksklusif dengan Siti pada hari pertamanya di Jakarta, Rabu (13/2). ANTARA: Apa kabar Siti, selamat ya untuk peluncuran album terbarunya. Bisa diceritakan tentang album ini ? Siti Nurhaliza: Kabar baik, terima kasih. Album ini merupakan album solo Siti pertama setelah Siti menikah. Siti coba untuk melanjutkan formula sebelum album baru ini, yaitu album Transkripsi (2006, red) yang berisi lagu-lagu hasil kolaborasi musisi Malaysia dan Indonesia. Dalam album terbaru "Hadiah Daripada Hati", Siti mencoba untuk mempertahankan konsep tersebut. Kolaborasi musisi dua negara menurut Siti membuat album ini menjadi lebih menarik. Album "Transkripsi" diterima dengan baik oleh publik dan menjadi "album of the year" pada waktu itu, sehingga Siti meneruskan konsep itu di album terbaru ini. Konsep albumnya masih pop dengan berbagai macam irama misalnya latin, agar bisa diterima dan dinikmati penggemar Siti yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat. Siti sangat senang dengan album ini, ada 11 lagu yang Siti nyanyikan. Walaupun waktu penggarapannya sangat singkat, tapi Siti merasa sangat puas. ANTARA: Bagaimana proses penggarapan albumnya? Siti Nurhaliza: Penggarapannya hanya sekitar satu minggu karena pada waktu itu Siti harus segera menunaikan ibadah haji. Pemilihan lagunya yang mungkin agak lama, sekitar dua bulan untuk mendapatkan lagu-lagu yang terbaik. Pada album terbaru ini, Siti bekerjasama dengan komposer Malaysia, Indonesia, dan juga Dick Lee, seorang komposer dari Singapura. Penulis lain yang terlibat adalah Aubrey Suwito, Audi Mok, Azlan Abu Hassan, Greg Henderson, Jenny Chin dan Sharon Paul. Siti juga mengajak musisi Indonesia seperti Pongki "Jikustik" dan Cynthia Lamusu untuk menciptakan lagu dan liriknya. ANTARA: Lagu Siti sangat menarik di album ini, terutama liriknya. Apa ada kesan tersendiri dari salah satu lagu? Siti Nurhaliza: Siti senang semua lagu-lagunya. Ah, mungkin ini jawaban klise ya. Tapi sejujurnya Siti memang menyukai semua lagu-lagu itu, sebab ada bermacam "style" dan emosi yang berbeda di setiap lagu. ANTARA: Mengapa menjagokan lagu "Melawan Kesepian" yang iramanya "slow", padahal materi lagu yang lain juga tidak kalah bagus? Siti Nurhaliza: Sejak dulu Siti lebih diterima publik dengan lagu-lagu semacam itu, misalnya lagu yang disuka penikmat musik Indonesia dan Malaysia "Bukan Cinta Biasa" dan "Aku Cinta Padamu". Kali ini di Indonesia saya menawarkan lagu "Melawan Kesepian" yang lirik dan musiknya dikerjakan Pongky "Jikustik". Siti akui, lagu ini iramanya "slow", tetapi punya keasyikan tersendiri mendengarkan lagu ini. Kalau diperhatikan lagu ini lebih menunjolkan vokal Siti dan liriknya juga bagus. Semoga penikmat musik di Indonesia menyukainya. ANTARA: Lagu "Ku Mahu" terdengar sangat berbeda dari lagu-lagu Siti sebelumnya. Kalau tidak salah Siti memasukkan unsur musik berirama Latin ya? Siti Nurhaliza: Iya betul, irama musik Latin memang sangat terasa di lagu ini. Siti memang ingin memberi variasi dalam album terbaru ini. Variasi sangat perlu, sebab Siti tidak mau menyanyikan lagu yang itu-itu saja (baca: selalu berirama slow). Kalau di Malaysia, lagu yang sedang disukai adalah "Ku Mahu" karena juga diputar sebagai lagu tema sebuah serial drama televisi. Mungkin di Indonesia seperti sinetron ya. Siti suka lagu ini, musiknya rancak, berirama Latin, dan serasa ingin mengajak orang berjoget ketika mendengarnya. Siti juga belajar menari sedikit untuk lagu ini agar tidak terlalu kaku. Tapi tetap goyangannya disesuaikan dengan image sehari-hari Siti tentunya. ANTARA: Album ini telah dirilis di Indonesia, apakah Siti ada rencana untuk promo di negara lain, atau "go international"? Siti Nurhaliza: Memang cita-cita Siti untuk "go international". Bagi Siti dan mungkin juga artis-artis lain, bisa diterima di tingkat antarbangsa adalah peluang yang terbaik. Tapi kali ini Siti lebih tekankan pemasaran di tingkat Asia, seperti Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Selama ini banyak juga penggemar Siti dari Asia yang belajar di negeri lain membawa CD album Siti. Cara semacam ini secara perlahan salaH satu cara memperkenalkan Siti di tingkat yang lebih tinggi. ANTARA: Di Indonesia kini banyak penyanyi menyanyikan lagu dengan lirik Bahasa Inggris. Apa Siti tidak tertarik untuk semacam itu, bukankah langkah "go international" juga akan lebih mudah? Siti Nurhaliza: Salah satu impian Siti adalah membuat album berisi lagu-lagu dengan lirik Bahasa Inggris, ini akan jadi ingatan atau sejarah kalau artis Malaysia bisa bikin album Berbagasa Inggris. Kalau lagu, Siti pernah selipkan satu lagu bahasa inggris di album "Aku Cinta Padamu", tapi inginnya bikin albumnya. Perlahan-lahan saja untuk mewujudkan impian ini. Sebab dalam waktu dekat Siti juga akan bikin album berisi lagu-lagu Melayu, semacam lagu "Cindai". Setelah album ini selesai, lalu akan mulai pikirkan untuk album berbahasa inggris. ANTARA: Apa pesan Siti untuk penggemar Siti di Indonesia? Siti Nurhaliza: Siti mengucapkan terimakasih untuk penikmat musik di Indonesia yang selama ini memberi dukungan pada Siti sehingga muncul album ke-12 ini. Siti sangat senang dengan album "Hadiah Daripada Hati" karena memang Siti persembahkan dari hati. Semoga hadiah ini bisa diterima dengan baik. Album ini juga merupakan anugerah yang tidak semua orang dapat karena Siti bisa kembali melakukan kolaborasi dengan musisi Indonesia dan Malaysia. (*)

Pewarta: Oleh Desi Saputra
Copyright © ANTARA 2008