Dili (ANTARA News) - Irlandia bersedia menampung untuk sementara waktu sekitar 600 mantan serdadu Timor Leste yang dipecat, kata penjabat presiden, Fernando de Araujo, Kamis. Menteri Luar Negeri Irlandia yang sedang berkunjung ke Timor Leste, Dermont Ahern, menawarkan hal tersebut dalam pembicaraan dengan de Araujo. "Beliau mengatakan pihaknya bersedia menerima para pengusul petisi." kata de Araujo kepada para wartawan, seperti dilansir AFP. Pengusul petisi yang dia maksud adalah para tentara yang tidak mencapai kesepakatan dengan pemerintah Timor Leste mengenai kasus mereka. De Araujo mengatakan bahwa jika para mantan serdadu itu tidak ingin kembali ke militer, "dan ingin beralih ke bidang lain seperti bekerja di sektor swasta, Irlandia bersedia menerima mereka." Dia mengatakan bahwa para mantan tentara itu diperbolehkan sekolah atau bekerja di Irlandia selama dua atau tiga tahun sebelum kembali ke Timor Leste. Tujuannya adalah mempelajari keterampilan yang berguna setelah pulang. Para mantan tentara itu, yang jumlahnya sekitar sepertiga dari jumlah anggota militer, melakukan desersi dengan alasan diperlakukan diskriminatif karena berasal dari belahan barat Timor Leste. Pemerintahan yang ketika itu dipimpin perdana menteri Mari Alkatiri memecat mereka sehingga memicu kerusuhan berdarah antara faksi-faksi militer dan polisi serta kelompok pemuda. Kerusuhan itu menimbulkan 37 tewas dan memaksa 150 ribu orang mengungsi. Irlandia memiliki hubungan erat dengan Timor Leste. Irlandia menempatkan Timor Leste sebagai salah satu dari sembilan negara prioritas untuk mendapat bantuan. Pada tahun 1999, Irlandia mengirimkan tentaranya untuk menjadi bagian dari pasukan keamanan PBB yang dikirim untuk mengatasi kekerasan di Timor Leste. (*)

Copyright © ANTARA 2008