Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) sesi transaksi Kamis sore ditutup menguat 1,67 persen dipimpin saham-saham berbasis komoditas. IHSG BEI ditutup naik 44,954 poin menjadi 2.734,210 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, menguat 11,998 poin (2,06 persen) ke level 595,790. Analis Riset PT BNI Securities, M. Alfatih, kepada ANTARA News mengatakan, naiknya harga minyak yang sebelumnya menjadi sentimen negatif, justru menjadi pendorong harga saham sektor komoditi. "Naiknya harga minyak di atas 100 dolar AS per barel telah mendorong harga-harga komoditi, sehingga harga saham sektor komoditi menguat," katanya. Selain itu, kata Fatih, laporan inflasi pemerintah AS, yang menunjukkan harga konsumen AS naik lebih kuat dari perkiraan 0,4 persen pada Januarai yang menjadi kekhawatiran terhadap inflasi, justru membuat pelaku pasar yakin "The Fed" akan menurunkan suku bunganya. "Data ekonomi AS yang diumumkan tadi malam (Rabu malam 20/2) justru membuat keyakinan akan diturunkannya suku bunganya," jelasnya. Dengan keyakinan tersebut, lanjut Fatih, para pelaku pasar melakukan perburuan saham yang sensitif suku bunga dan memiliki kinerja bagus. Kondisi ini telah membuat pergerakan saham di BEI didominasi yang naik sebanyak 124 dibanding yang turun 66, sedangkan 67 stagnan dan 196 efek tidak aktif diperdagangkan. Kenaikan indeks itu dipimpin menguatnya beberapa saham unggulan, seperti saham Bumi Resources yang melonjak Rp450 menjadi Rp7.800, Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam melambung Rp750 ke harga Rp11.700, Aneka Tambang terangkat Rp75 ke Rp4.050, Telkom terdongkrak Rp100 ke posisi Rp10.150, Bank BRI naik Rp150 ke harga Rp7.400 dan Astra Internasional terdorong Rp200 menjadi Rp27.700. Volume perdagangan Kamis ini mencapai 3,323 miliar saham dengan nilai Rp5,077 triliun dari 53.729 kali transaksi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008