Chongqing (ANTARA News) - Pelatih putri China yang mendapat kecaman, Elisabeth Loisel meminta pasukannya agar bermain fair setelah dua pemainnya dikeluarkan dari lapangan pada dua pertandingan di Piala Asia Timur. Pemain tengah Bi Yan mendapat dua kartu kuning karena mengganggu tendangan bebas tim tuan rumah yang bermain imbang tanpa gol lawan Korea Utara Kamis, menyusul kartu merah kapten Li Jie pada pertandingan pembuka dan menang 2-3 atas Korea Selatan. "Saya pikir para pemain saya harus memikirkan soal ini dengan serius dan tidak melakukan kesalahan serupa di waktu mendatang," kata mantan pelatih tim nasional Prancis itu. Tapi Loisel mengatakan, dalam kasus kartu kuning kedua patut disesalkan, tapi "yang pertama tidak." "Li Jie senantiasa penting di lapangan," kata Loisel, yang sudah berulangkali bentrok dengan ofisial dan pers meragukan kemampuan dan metode pelatihannya sejak menjadi pelatih Oktober lalu. "Merupakan kekecewaan besar bahwa dia tidak bisa turun (lawan Korsel). Tapi di lain pihak itu peluang bagus bagi para pemain lain. "Saya puas bahwa kita bisa bermain imbang dengan kehilangan seorang pemain." Pada pertandingan mereka lawan Korsel Senin, Li pingsan di lapangan merupakan taktik untuk mengulur waktu ketika Korea ketinggalan 2-3. Korea Selatan mnemprotes kepada Konfederasi Sepak bola Asia mengenai tindakan Li itu. Pemain putra China juga disorot dalam turnamen itu dengan Jepang mempertimbangkan akan memprotes mengenai permainan mereka yang "berbahaya". Kiper Zong Lei menendang dan mencederai pemain belakang Jepang Michihiro Yasuda sementara pemain belakang Li Weifeng mencekik tenggorokan pemain sayap Keita Suzuki ketika tuan rumah kalah 0-1 Rabu. Loisel, yang bertujuan untuk membantu China dalam merebut medali Olimpiade di negara mereka sendiri Agustus, tetap optimistis setelah dua pertandingan timnya berada di belakang Jepang yang tak terkalahkan pada turnamen yang diikuti empat negara itu. "Kami akan mengakhiri target pelatihan setahap demi setahap," katanya kepada DPA. "Saya pikir semua target kami akan bisa dicapai dalam waktu dekat."(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008