Bandung (ANTARA News) - Puluhan nasabah ramai-ramai mendatangi kantor PT Al Muqtadiru Qur`anul Mabruroh (AMQ) di Metro Trade Centre Blok D No. 18, Kota Bandung, Sabtu, untuk menagih janji PT AMQ yang rencananya akan mencairkan dana investasi haji mereka pada tanggal 20 Januari 2008 silam. "Janjinya pihak perusahan mau bayar hari Sabtu ini," kata Anwari (60) salah seorang nasabah PT AMQ yang telah menyetor hingga Rp41 juta. Jumlah uang tersebut rencananya untuk tabungan haji dan investasi. Perusahaan yang didirikan KH Faisal Al Muqtadiru itu, bergerak di bisnis saham berjangka. Program saham berjangka itu dikenalkan dengan nama investasi subsidi biaya perjalanan haji. Ada dua program investasi yaitu jangka waktu 5 tahun dan 10 tahun. Untuk kedua program itu, nasabah diminta menyetor Rp15 juta. Untuk program 5 tahun, nasabah dijanjikan akan mendapat uang pada akhir tahun kelima sebesar Rp36 juta. Jumlah itu terdiri dari laba bulanan (Rp150 ribu per bulan selama 5 tahun), laba tahunan (Rp1 juta per tahun), dan laba akhir investasi (Rp22 juta). Sedangkan untuk yang program 10 tahun dijanjikan mendapat Rp82 juta pada akhir tahun investasi. Rincian laba bulanan dan tahunan sama. Untuk laba akhir investasi, akan mendapat Rp36 juta, ditambah subsidi ONH pada akhir tahun kelima sebesar Rp18 juta. Menurut Anwari, semua yang dijanjikan oleh PT AMQ, tidak ada yang terealisasi. "Saya investasi awal tahun 2007, tapi baru dapat laba bulanan satu kali. Janji mereka untuk memberangkatkan kita naik haji tahun ini juga bohong. Sekarang saya hanya mau uang yang saya investasikan, balik semuanya. Uangnya untuk daftar naik haji yang reguler," katanya. Anwari hanya salah satu dari 21 nasabah asal Sespimpol Polri. Jumlah dana yang disetorkan oleh nasabah Sespimpol mencapai Rp283 juta. Para nasabah asal Sespimpol mengetahui investasi itu dari pimpinan PT AMQ, KH Faisal Al Muqtadiru yang kerap memberi tausiyah di Sespimpol Polri, Lembang. Para nasabah yakin tentang kebenaran investasi tersebut karena PT AMQ selalu memasang gambar pejabat polisi yang foto bersama dengan KH Faisal, di kantor-kantornya, dan brosur. Beberapa pejabat polisi yang dipampang gambarnya ialah Kasespim Polri Irjen Pol Firman Gani dan Kadivbinkum Mabes Polri Teguh Sudarsono. Selain polisi, dan warga sipil, PT AMQ mengklaim bahwa nasabahnya ada dari kalangan artis, salah satunya Eksanti. Sementara itu pihak AMQ yang akan dikonfirmasi terkait dugaan investasi bermasalah itu belum bisa dihubungi. Sedangkan Kapolresta Bandung Timur AKBP Martinus Sitompul mengaku akan menyelidiki kasus tersebut bila ada laporan dari warga atau nasabah yang merasa dirugikan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008