kapasitas tempat tidur kita bertambah yang dulu kurang dari 50 sekarang kalau dimaksimalkan bisa sampai 80
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan menyatakan tenaga kesehatan haji dibagi menjadi sejumlah tim yang disebar ke beberapa lokasi sebagai strategi untuk bisa lebih cepat dan efektif dalam melayani jamaah haji Indonesia.

Berdasarkan keterangan pers Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta, Senin, Kepala Bidang Kesehatan PPIH 2019 Indro Murwoko mengatakan bahwa petugas kesehatan sudah mempersiapkan pelayanan kesehatan jamaah, bahkan sejak satu minggu sebelum kedatangan kloter pertama di Tanah Suci.

Pelayanan kesehatan terbagi menjadi pelayanan langsung di kloter yang dilakukan oleh Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), pelayanan di sektor oleh Tim Gerak Cepat (TGC), dan pelayanan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) oleh PPIH melalui Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR) dan Tenaga Kesehatan Lain (TKL).

Tenaga kesehatan dari Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) untuk kloter awal 85 orang terdiri atas dokter umum, dokter spesialis, perawat, dan tenaga kesehatan lain pendukung, seperti ahli gizi, surveilans, sanitarian, dan apoteker.

Tim Gerak Cepat di Madinah akan ada tiga orang di setiap sektor sehingga total 15 orang. Tim lain yang juga sudah berada di Madinah ialah Tim Promotif Preventif (TPP) berjumlah 21 orang. Di samping itu juga disiapkan tim kesehatan bergerak bandara 20 orang (dokter dan perawat).

“Sekarang konsentrasi semua di Madinah untuk menghadapi gelombang pertama kedatangan jamaah haji. Kalau misalkan ada yang tiba-tiba sakit kita memiliki juga tim 'mobile' bandara. Mereka akan bertugas melakukan dukungan pelayanan kesehatan kepada TKHI kepada jamaah yang baru 'landing' (mendarat),” kata Indro.

Sistem rujukan juga turut disiapkan menurut kriteria triase. Ketika ada anggota jamaah haji yang mengalami gangguan kesehatan (triase hijau) di area bandara maka akan langsung ditangani tim kesehatan bergerak bandara.

Namun, apabila terjadi kondisi kedaruratan, maka anggota jamaah yang sakit akan dirujuk ke KKHI Madinah (triase kuning) atau langsung ke rumah sakit Arab Saudi di Madinah (triase merah).

Kepala Seksi Kesehatan Madinah Edi Supriatna optimis dengan dukungan sarana prasarana dan tenaga kesehatan yang ada, layanan kesehatan KKHI Madinah saat ini akan lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu, pihaknya masih terus mempersiapkan hal lain terutama untuk obat-obatan kegawatdaruratan.

“Ruang layanan sekarang berbeda dari yang dulu, kapasitas tempat tidur kita bertambah yang dulu kurang dari 50 sekarang kalau dimaksimalkan bisa sampai 80,” tutur Edi.

Baca juga: 2 KKHI di Arab Saudi siap layani jamaah
Baca juga: Pemerintah siapkan rekrutmen petugas haji tahap akhir

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019