Samarinda (ANTARA News) - Partai Golkar akhirnya mengusung Walikota Tarakan, dr Yusuf SK, sebagai bakal calon gubernur Kalimantan Timur periode 2008-2013. Yusuf SK, terpilih melalui pemungutan suara (voting) saat digelar Rapat Tim Pilkada Pusat (konvensi) Partai Golkar di Hotel Mesra, Samarinda, Kaltim, Minggu. Walikota Tarakan itu, berhasil memperoleh 46 suara dari 100 suara yang diperebutkan lima bakal cagub Partai Golkar yang mengikuti konvensi. Posisi kedua ditempati Walikota Samarinda, Ahmad Amins dengan 27 suara kemudian Walikota Bontang, Sofyan Hasdam memperoleh 16 suara. Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD I Partai Golkar Kaltim, Soehartono Sutjipto, hanya meraih enam suara sementara mantan Bupati Kutai Timur, Mahyudin memeperoleh lima suara. Konvensi Partai Golkar tersebut, dihadiri empat pengurus dari DPP Partai Golkar yaitu, Sekjen DPP Partai Golkar, Sumarsono, Syamsul Muarif, Ahmad Supit dan Ruly Chaerul Aswar, serta masing-masing pengurus dari DPD I dan DPD Partai Golkar Kaltim. serta beberapa ormas dan organisasi kepemudaan Partai Golkar Kaltim. Sekjen DPP Partai Golkar, Sumarsono, ditemui usai konvensi menegaskan, pelaksanaan konvensi berlangsung aman dan tertib. Ia mengakui, Yusuf SK terpilih secara aklamasi sebagai cagub Kaltim yang diusung Partai Golkar. "Semua pengurus harus menghargai proses demokrasi ini dan mendukung cagub terpilih untuk diusung menjadi gubernur Kaltim dari Partai Golkar,"ujar Sekjen Partai Golkat tersebut. Mantan Direktur RSUD AW. Sjahranie itu meraih suara terbanyak kata Sumarsono, karena memiliki dukungan dari pengurus partai. Sekjen Partai Golkar itu membantah sinyalemen pelaksanaan konvensi Partai Golkar sudah direkayasa untuk memberikan dukungan kepada salah satu bakal cagub. "Prosesnya kita lakukan secara terbuka dan anda lihat sendiri hasilnya. Jadi, konvensi ini berlangsung secara demokratis dan cagub terpilih didukung oleh suara terbanyak. Jadi, konvensi ini berjalan dengan baik, lancar dan terbuka,"ungkap Sumarsono. Usia konvensi sekitar pukul 18. 30 Wita, Yusuf SK beserta pengurus DPP Partai Golkar dibawah pengawalan ketat personil Brimob, segera meninggalkan ruang Melati, Hotel Mesra. Sementara, wakil DPD II Partai Golkar, Rita Widyasari, ditemui wartawan sebelum pemungutan suara mengaku, kedatangannya bukan untuk mewakili Ketua DPD I Partai Golkar Kaltim, Syaukani HR, yang saat ini masih menjalani proses hukum kasus korupsi senilai Rp 113 milyar. "Saya datang sebagai wakil DPD II Kutai Kartanegara. Bapak (Syaukani, red) berpesan agar konvensi kali ini harus berjalan aman dan demokratis," ujar anak sulung Bupati (nonaktif) Kutai Kartanegara, Syaukani HR, tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008