Pekanbaru (ANTARA News) - Tim Badan Koordinasi Nasional (Bakornas) yang datang meninjau kebakaran hutan dan lahan di Riau, menyetujui membuat hujan buatan untuk memadamkan api di lahan gambut. Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Rachman Siddik kepada ANTARA News saat dihubungi di Dumai, Rabu malam, mengatakan dari hasil rapat yang dipimpinnya menyetujui dibuat hujan buatan. "Tim dari Bakornas setuju dibuat hujan buatan. Insya Allah pada Sabtu (1/3) akan dilakukan. Ini hasil rapat tadi sore di Bandara Pinang Kampai Dumai," kata Rachman. Kebijakan untuk membuat hujan buatan dengan pertimbangan areal hutan gambut yang terbakar masih menimbulkan bara api dan masih panas. Menurut dia, meskipun kebakaran gambut di Kabupaten Rokan Hilir, Siak dan Dumai telah dapat diatasi oleh tim Mangga Agni dan turunnya hujan di daerah tersebut, namun khusus kebakaran di Pelintung, Dumai, api masih membara di hutan gambut yang dalam. "Bara api dalam gambut ini sulit dipadamkan sedangkan hujan tidak menyentuh lahan yang terbakar di Pelintung," kata Rachman. Ia menjelaskan, dalam dua hari terakhir terjadi hujan lebat di Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis dan Siak. Namun, hujan lebat yang terjadi di Dumai tidak menyentuh kawasan Pelintung. "Padahal, jarak Dumai dengan lokasi gambut yang terbakar di Pelintung hanya 28 kilometer. Gambut di daerah ini masih membara," katanya. Itu sebabnya, lanjut dia, mengingat kondisi di lapangan yang telah ditinjau Tim Bakornas memutuskan untuk membuat hujan buatan. Menurut dia, hujan buatan diperlukan untuk mendinginkan areal yang telah berhasil dipadamkan karena suhunya masih tinggi sehingga rawan terbakar. Areal gambut yang terbakar lebih luas dibandingkan yang belum terbakar hingga rawan panas. Hujan juga untuk membasahi areal yang belum terbakar di sekitar lokasi. "Lokasi yang disiram yakni di kilometer 42 di Pelintung dan Rimbun Jaya di Rohil," katanya. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008