Jakarta (ANTARA) - Kepala Stasiun Taman Kota, Caryudi, saat ditemui di Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya siap berhenti menerima uang fisik untuk pembelian tiket harian berjaminan (THB) per 1 Agustus.

Kesiapan itu, Caryudi menjelaskan, dapat dilihat dari sosialisasi yang intensif dilakukan petugas ke para pengguna kereta listrik Commuter Line.

“Sejak April telah kita sosialisasikan, baik secara lisan maupun tertulis. Di peron kereta, ada petugas yang terus memberi tahu bahwa Stasiun Taman Kota berhenti menjual THB per 1 Agustus,” kata Caryudi saat ditemui di peron.

Baca juga: Penumpang Stasiun Taman Kota menanggapi rencana pemberhentian THB

Baca juga: Tahun ini KRL Jabodetabek ditarget angkut 300 juta penumpang

Baca juga: Tiket elektronik di Stasiun Bogor kembali normal


Tidak hanya itu, ia menjelaskan satu unit mesin isi ulang saldo kartu multi trip (KMT) juga tersedia guna memudahkan penumpang yang enggan mengantri di loket.

Saat layanan THB diberhentikan pada 1 Agustus, Caryudi memastikan petugas akan siap sedia berjaga di sekitar mesin isi ulang, pintu masuk, dan loket kereta.

Keberadaan petugas di tiap titik stasiun, menurut Caryudi, bertujuan untuk mengarahkan penumpang agar langsung membeli KMT sehingga dapat naik Commuter Line.

“Ya kami kerahkan petugas juga buat membantu penumpang yang jarang naik KRL, ataupun mereka yang awam dengan KMT dan uang elektronik,” tambah Caryudi.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan memberhentikan penjualan THB di lima titik, yaitu Stasiun Taman Kota, Stasiun Palmerah, Stasiun Universitas Indonesia, Stasiun Cikini, dan Stasiun Sudirman.

Saat penjualan THB diberhentikan, penumpang hanya dapat masuk ke peron lima stasiun tersebut menggunakan uang elektronik atau KMT yang dapat dibeli di seluruh loket stasiun.

Berbeda dengan THB yang dijual sesuai dengan jarak ke stasiun tujuan, KMT dengan saldo Rp10.000 dijual seharga Rp30.000.

Nantinya, pengguna KRL Commuter Line dapat mengisi ulang saldonya di loket atau mesin isi ulang otomatis yang tersedia di stasiun.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019