Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa pasokan batubara ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) seharusnya aman (tidak ada masalah) karena sudah dijamin dalam kontrak. Hal itu dikemukakan oleh Purnomo kepada wartawan di Kantor Kepresidenan Jakarta, Kamis, saat ditanya mengenai kekhawatiran tidak lancarnya pasokan batubara untuk PLN terkait kenaikan harga. "Mereka kan memiliki kontrak, yang menjadi dasar adalah kontrak itu. Dimana kontraktor harus memenuhi permintaan PLN dan tidak bisa seenaknya menghentikan pasokan lalu pasokannya dialihkan ke tempat lain," katanya. Purnomo menegaskan bahwa sekalipun harga batubara saat ini sedang bagus yaitu sekitar 100 dolar AS per ton namun kontrak adalah hukum yang mengikat kedua belah pihak. Saat ditanya mengenai adanya kecenderungan batubara diekspor daripada untuk memenuhi pasokan dalam negeri, ia mengatakan bahwa pemerintah mendorong agar batubara kualitas rendah digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Silakan yang low rank coal digunakan sebesar-besarnya untuk domestik," katanya. Sebelumnya Menteri Perindustrian Fahmi Idris meminta pemerintah menetapkan DMO (domestic market obligation) batu bara sebanyak 30 persen. Pasokan itu untuk memenuhi kebutuhan batu bara industri. Sementara itu, awal pekan ini Sekretaris Kementerian Negara BUMN, Muh. Said Didu, mengatakan, PLN harus segera disubsidi terkait semakin menipisnya bahkan habisnya stok batubara di sejumlah pembangkit listrik. "PLN ini kan bukan PT yang bersifat bisnis dan mencari keuntungan jadi harus disubsidi dengan segera," katanya. Menurut dia, bila PLN dibiarkan dengan kondisinya seperti sekarang sementara stok batubaranya semakin menipis maka bukan tidak mungkin hal itu membuat PLN semakin tidak sehat.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008