Jakarta (ANTARA News) - Ibu Ani Yudhoyono mengajak seluruh pendidik dan penguji pendidikan nonformal turut mendukung Program Indonesia Pintar yang diprakarsainya bersama para istri Menteri Kabinet Indonesia Bersatu. Ibu Negara mengemukakan hal itu ketika memberikan sambutan dalam acara Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Himpunan Seluruh Pendidik dan Penguji Indonesia Pendidikan Nonformal (HISPPI PNF) di Istana Negara di Jakarta, Jumat. "Saya harap kami dapat mensinergikan SDM yang dimiliki HISPPI PNF dengan program Indonesia Pintar," kata Ibu Negara. Menurut Ibu Negara, keterampilan dan keahlian para anggota HISPPI PNF yang sangat sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja juga dapat dibagi kepada kelompok masyarakat yang tidak terjangkau pendidikan formal agar mereka dapat mandiri dan meningkatkan taraf hidupnya. Program Indonesia Pintar terdiri atas mobil pintar, motor pintar rumah pintar dan bahkan kapal pintar yang tersedia di sejumlah bagian wilayah Indonesia. "Kami juga punya kapal pintar di Maluku, ...dan bekerja sama dengan angkatan laut membuat kapal pintar di Kalimantan Barat agar pendidikan bisa menjangkau seluruh negeri," katanya. Masing-masing mobil,rumah,motor dan kapal pintar itu dilengkapi dengan berbagai jenis buku bacaan, televisi, dan komputer untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak yang kurang terfasilitasi dengan perlengkapan itu. Khusus untuk rumah pintar juga dilengkapi dengan pendidikan keterampilan hidup bagi para orang tua guna meningkatkan kesejahteraan. Sejumlah tenaga pendidik nonformal yang bergerak di bidang tata rias, pendidikan bahasa Inggris, seni budaya, komputer dan pelatihan satpam kemudian melakukan dialog dengan Ibu Negara guna menjajaki kemungkinan kerja sama dengan program Indonesia Pintar. Mereka antara lain adalah Ketua Dewan Pengurus Daerah HISPPI PNF Bali Agung Nilawati, Ibrahim Saleh (NAD), Supriyati David (Sulawesi Selatan), C Mantiri (Sulawesi Utara), S. Adam (Gorontalo) dan Eddi Khaerudin (Kalimantan Selatan) Ani Yudhoyono juga menyebut pendidikan nonformal sebagai pendidikan yang tidak menghasilkan pengangguran karena menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar. Sementara itu Menteri Pendidikan Nasional Bambang Soedibyo mengatakan pendidikan nonformal adalah solusi bagi anak-anak di seluruh Indonesia yang secara geografis dan sosiologis tidak terjangkau oleh pendidikan formal. "Misal anak-anak di lokasi yang tidak terjangkau secara geografis atau tidak mampu secara ekonomi, bahkan ketika pendidikan telah digratiskan," jelasnya. Pendidikan formal terdiri atas empat jenis yaitu program pendidikan usia dini selain TK, pemberantasan buta aksara, program paket A untuk setara SD, paket B untuk setara SMP dan paket C untuk setara SMU serta pendidikan kecakapan hidup. Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat HISPPI PNF Nasrullah Yusuf mengatakan rapat kerja nasional itu digelar 28 Febuari hingga 1 Maret dan diikuti 300 orang. HISPPI PNF dibentuk pada 1986 dan beranggotakan 113 ribu orang dari seluruh Indonesia.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008