Yogyakarta (ANTARA News) - Perbaikan jalan sepanjang 100 km di jalur pantai utara (pantura) Pulau Jawa yang rusak akibat banjir memerlukan dana sekitar Rp200 miliar. "Untuk memperbaiki jalan di jalur pantura yang rusak akibat banjir diperlukan biaya sekitar Rp200 miliar yang akan diambilkan dari APBN," kata Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto usai meresmikan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Yogyakarta, Jumat. Menurut dia, sebenarnya Departemen PU memiliki anggaran tak terduga untuk tanggap darurat penanggulangan bencana banjir dan gempa bumi, tetapi besarnya tidak memadai. Sementara itu, dari DIPA Departemen PU hanya memperoleh Rp80 miliar. "Karena itu, untuk menyediakan anggaran dana sebesar Rp200 miliar guna membiayai perbaikan jalan sepanjang 100 km di jalur pantura yang rusak akibat banjir bisa dianggarkan melalui APBN-Perubahan," katanya. Ia mengatakan curah hujan pada 2007-2008 sangat tinggi, sehingga terjadi banjir besar. "Hari ini saya dari Jakarta naik pesawat dua kali batal `landing` (mendarat) di Bandara Adisutjipto Yogyakarta karena hujan cukup deras," katanya. Kata dia, sampai sekarang masih banyak jalan yang kebanjiran sehingga rusak dan belum bisa diperbaiki. "Jika kita datang ke Pati, Demak dan Kudus (daerah pantura Jawa Tengah), sampai hari ini juga masih tergenang banjir. Selama posisi jalan masih di bawah permukaan air, kita mau berbuat apa?," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008