Timika, Papua (ANTARA News) - Lantaran kesal susah menemui Bupati Mimika, Papua, Atanasius Allo Rafra, anggota DPRD setempat, Marianus Maknaipeku, nekad memukul seorang ajudan bupati yang bernama Rony Tahitu. Kejadian itu berlangsung Senin (3/4) petang sekitar pukul 18.30 WIT di Pendopo Rumah Negara Timika, sesaat sebelum Penjabat Bupati Mimika melakukan audiens dengan para calon diplomat yang melakukan orientasi di Kabupaten Mimika sebelum dilantik menjadi Duta Besar di beberapa negara sahabat. "Saya datang ke Rumah Negara sekitar pukul 14.30 WIT untuk bertemu Bupati karena ada keperluan pribadi. Saya sudah melapor ke ajudan Bupati, namun sampai pukul 18.00 WIT tidak ada penjelasan dari ajudan apakah saya bisa bertemu Bupati atau tidak," kata Maknaipeku kepada wartawan. Menurut Maknaipeku, sebelum menggelar audiens dengan para calon diplomat, Penjabat Bupati Mimika Allo Rafra sempat menerima beberapa tamu, diantaranya Kepala Dinas Pekerjaan Umum Demianus Enock ST MM. Sekitar pukul 18.30 WIT, Penjabat Bupati Mimika Allo Rafra bersama ajudannya, Roni Tahitu keluar dari ruang kerja Bupati Mimika menuju Aula Pertemuan. Saat itulah, Maknaipeku menampar wajah ajudan Bupati Mimika, Roni Tahitu, tepat di depan Penjabat Bupati Mimika Allo Rafra. "Saya datang bertemu Bupati sebagai anggota DPRD Mimika, saya tidak pakai pakaian preman. Saya merasa dilecehkan karena Bupati tidak mau bertemu saya. Kalau pun Bupati merasa tidak senang dengan saya, ajudan bisa memberitahukan bahwa Bupati tidak punya waktu sehingga saya tidak menunggu terlalu lama," tutur Maknaipeku. Kedatangan Maknaipeku ke Pendopo Rumah Negara, katanya, untuk menanyakan tindak lanjut dari proposal permohonan bantuan dana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang magister. "Saya sedang mengambil studi strata dua di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Saya dengar ada bantuan yang disediakan oleh Pemda Mimika kepada masyarakat. Karena itu saya mengajukan proposal sejak bulan Desember 2007 dan hingga kini belum ada jawaban dari Pemda," jelas Maknaipeku yang mengaku siap diperiksa polisi akibat tindakannya tersebut. Sementara itu korban Rony Tahitu mengaku belum mengambil tindakan apapun terkait kasus pemukulan yang menimpa dirinya. "Sampai sekarang saya belum mengambil tindakan apapun karena Pak Bupati minta masalah ini diselesaikan hingga beliau kembali dari Jakarta," tutur alumnus Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Jatinangor Jawa Barat itu. Sementara itu Pejabat Ketua DPRD Mimika Stefanus Rahangiar SSos yang dimintai tanggapannya terkait kasus pemukulan terhadap ajudan Bupati Mimika oleh anggota DPRD Mimika mengatakan kasus tersebut merupakan masalah pribadi yang tidak mengatasnamakan lembaga DPRD Mimika. "Itu masalah pribadi yang tidak ada kaitannya dengan lembaga DPRD Mimika," kata Rahangiar.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008