Peran komunitas di dalam koperasi itu penting karena komunitas ikut memperkuat koperasi lewat silaturahmi antaranggotanya
Jakarta (ANTARA) - Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Yeni Saptia mengatakan usaha koperasi akan lebih akrab bagi generasi milenial jika melibatkan komunitas.

"Peran komunitas di dalam koperasi itu penting karena komunitas ikut memperkuat koperasi lewat silaturahmi antaranggotanya," ujarnya di Jakarta, Sabtu.

Yeni mencontohkan Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Sidogiri, Jawa Timur yang berkembang karena santri dan alumni Pesantren Sidogiri cukup kuat dan solid dalam komunitas karena ikatan silaturahmi. Selain itu, tokoh masyarakat pun juga dilibatkan.

"Ada peran tokoh agama, seperti kiai, sebagai pengawas sehingga dia bisa mempersuasif anggota untuk andil dalam koperasi tersebut," ujar Yeni.

Yeni menilai di dalam koperasi ada dana likuiditas (funding) yang berasal dari anggota lewat simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela selain funding dari perbankan dan investor.

Sineas dan juga pendiri Forum Film Indonesia, Ichwan Persada, mengatakan setuju apabila dikembangkan bisnis koperasi berdasarkan komunitas. Ia menambahkan koperasi berdasarkan komunitas akan lebih akrab dengan generasi muda (milenial).

"Bagus banget, asal disesuaikan dengan minat dan kebutuhan saja sih. Dan yang lebih penting mesti ada cool factor (sesuatu yang keren) pada koperasi sehingga kesannya muda dan dinamis," ujar Ichwan.

Sebelumnya, Ekonom Universitas Brawijaya Malang Nugroho Suryo Bintoro menyatakan bahwa keberadaan koperasi yang ada di Indonesia, sudah seharusnya mulai merangkul kalangan generasi muda atau milenial.

Nugroho mengatakan, upaya untuk merangkul milenial Indonesia tersebut perlu dilakukan dalam upaya meningkatkan eksistensi koperasi di Indonesia, tentunya dengan menyediakan pelayanan yang menjadi kebutuhan generasi muda yang ada.

"Koperasi harus memperkenalkan diri kepada generasi muda, dan mampu memberikan apa yang dibutuhkan oleh mereka," kata Nugroho di Jawa Timur, Sabtu.

Baca juga: Peneliti LIPI: Tekfin sinyal bagi koperasi mengambil peluang
Baca juga: Ekonom: Agar koperasi eksis, harus rangkul generasi muda
Baca juga: Koperasi perlu lakukan perubahan hadapi era industri 4.0

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019