Surabaya (ANTARA News) - Kasal Laksamana TNI Sumardjono mengingatkan dan meminta seluruhnya prajuritnya agar waspada mengoperasionalkan alat utama sistem senjata (Alutsista) yang dimiliki TNI AL karena sudah banyak yang berumur tua. "Kewaspadaan dan kehati-hatian bukan berarti membuat kita jadi penakut, akan tetapi kita harus mampu berpikir dan bertindak secara positif serta antisipatif," katanya dalam amanat tertulis pada apel khusus di Kobangdikal dibacakan Wakil Komandan Kobangdikal, Brigjen TNI (Mar) Halim A Hermanto di Surabaya, Senin. Ia mengemukakan bahwa selain alutsista, TNI AL juga menghadapi kenyataan fasilitas sarana dan peralatan kerjanya juga berumur tua. Bersamaan dengan itu, anggaran pengadaan, pemeliharaan Alutsista maupun fasilitas sarana dan prasarana belum mengalami kenaikan yang sebanding dengan bertambah tuanya umur peralatan. Menurut Kasal, ada beberapa hal yang perlu segera di sosialisasikan kepada para prajurit hingga tingkat paling bawah. Diantaanya, pentingnya mengingatkan keselamatan, baik keselamatan operasional, keselamatan latihan maupun keselamatan kerja. "Kedua, kondisi Alutsista kita yang sebagian besar telah tua membutuhkan perawatan dan pemeliharaan ekstra, sedangkan di sisi lain masih ada keterbatasan anggaran yang ada," katanya. Dikatakannya, TNI AL memiliki medan tugas trimedia (laut, darat dan udara). Masalah keselamatan harus menjadi budaya yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terlebih kondisi Alutsista yang rata-rata sudah uzur. Laksamana bintang empat ini memaparkan hasil riset di negara-negara yang menerapkan program nol kecelakaan atau zero accident program. Program ini telah menunjukan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja begitu berpengaruh besar terhadap meningkatnya efisiensi biaya kerja dan efektifitas bekerja. "Hal ini sangatlah beralasan karena bila personel mampu bekerja secara selamat dan sehat maka berbagai jenis kerugian, seperti biaya, material, waktu dan personel dapat dieliminir bahkan ditekan serendah mungkin. Maka dengan sendirinya. produktifitas kerja meningkat," ujarnya. Sementara mengenai sistem informasi managemen dan akuntansi barang milik negara (Simak BMN), Orang nomor satu di TNI AL ini memerintahkan seluruh jajarannya untuk segera melakukan pendataan atau inventarisir semua barang milik negara dan melakukan penilaian besaran uangnya. "Menertibkan Simak BMN ini adalah bagian dari upaya TNI AL untuk menjadikan TNI AL sebagai organisasi yang akuntabel dan auditabel," tegasnya. Untuk terlaksannya program tersebut, Kasal berharap dalam waktu dekat di seluruh komando uta dan satuan kerja di bawahnya sudah dibentuk tim kecil sebagai motor penggerak Simak BMN dan akhir April segera melaporkan hasilnya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008