Semarang (ANTARA News) - Petenis meja Jawa Tengah yang disiapkan untuk membela daerahnya di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII Kalimantan Timur 6 hingga 17 Juli mendatang, akan menjalani pertandingan uji coba melawan tim nasional Singapura pertengahan Mei. Pelatih tenis meja Jawa Tengah, Edy Pramudji, usai Musyawarah Daerah (Musda) Pengda PTMSI Jawa Tengah di Semarang, Jumat, mengatakan, uji coba itu dilakukan selama seminggu di Singapura dengan lawan yang bergantian. Dipilihnya Singapura sebagai tempat untuk uji coba, menurut dia, untuk kawasan Asia Tenggara, sekarang ini negara tersebut dinilai paling kuat untuk cabang olahraga ini karena sebagian besar pemainnya berasal dari Cina. Ia mengatakan, setelah TC sentralisasi di Surabaya (sejak awal Febuari hingga akhir bulan April 2008, tim tenis meja Jateng menggelar TC sentralisasi di Surabaya), Yon Mardiono dan kawan-kawan langsung terbang ke Singapura. Ia menambahkan, uji coba di Singapura itu diprioritaskan untuk tim putra karena memang mereka yang diharapkan bisa menyumbangkan medali emas bagi kontingen Jawa Tengah. "Kita memang memprioritaskan putra karena peluang untuk meraih medali emas pada PON XVII mendatang lebih besar dibandingkan tim putri," katanya. Tim tenis meja putra Jateng yang dipersiapkan tampil pada pesta olahraga multieven empat tahunan di Kaltim mendatang adalah Yon Mardiono, Agus Fredy Purnomo, Irsan, dan Doni, sedangkan tim putri terdiri dari Wahyuningrum, Dian Eviana, Nuranis, dan Juwita. Menyinggung soal target tim tenis meja Jateng, dia mengatakan, Konida I Jawa Tengah memberikan beban kepada tenis meja untuk meraih satu medali emas. "Syukur-syukur bisa lebih karena peluang ke arah itu terbuka lebar," katanya. Satu emas tersebut, kata dia, bisa didapat dari nomor tunggal putra perorangan, ganda putra, beregu putra, maupun ganda campuran. Yon Mardiono diandalkan untuk bisa menyumbangkan medali emas karena yang bersangkutan bisa tampil di tunggal maupun ganda. Untuk ganda putra, adik mantan petenis meja nasional, Anton Suseno tersebut berpasangan dengan Agus Fredy Purnomo, sedangkan di ganda campuran berpasangan dengan Wahyuningrum. Lawan berat yang bakal dihadapi Jateng, kata dia, tentu saja Jawa Timur yang sekarang ini dinilai paling kuat se-Indonesia. Di sana ada peraih medali emas SEA Games 2005, M. Husein, Reno Handoyo, kemudian di bagian putri ada Nilasari yang juga petenis meja nasional. Di samping itu, kata dia, tuan rumah Kalimantan Timur juga harus mendapat perhatian utama karena di sana ada Dedy Da Costa, Abdul, dan Joko. Kalau DKI Jakarta hanya ada satu petsni meja yang andal, David Jakobs. Musda PTMSI Semantara itu pada Musda PTMSI Jawa Tengah, Kusdijanto Bambang Wihardjo yang juga Kepala Dpenda Jateng akhirnya terpilih kembali sebagai ketua umum induk organisasi tenis meja Jawa Tengah periode 2008-2012. Pada sidang yang dipimpin Ir. M. Farchan (sebelumnya Ketua Harian Pengda PTMSI Jateng), Kusdijanto Bambang Wihardjo terpilih secara aklamasi oleh menduduki jabatan ketua umum untuk periode empat tahun mendatang oleh pengcab (pengurus cabang) PTMSI se-Jateng sebagai peserta. Semula Kusdijanto tidak ingin dipilih kembali sebagai ketua umum karena yang bersangkutan bakal pensiun tetapi peserta tetap menghendakinya untuk memimpin PTMSI Jateng. Farchan mengatakan, meskipun musda digelar lima bulan sebelum PON XVII berlangsung tetapi tidak akan mempengaruhi persiapan Jateng karena organisasi PTMSI Jateng sudah mapan dalam pengembangan program kerja. "Secara teknis, kita tidak terlalu terpengaruh dengan organisasi karena program kerja tetap berjalan meskipun ada pergantian pengurus," katanya. Ia mengatakan, ketua umum terpilih diberi waktu satu bulan untuk memilih kepengurusan yang baru.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008