Jakarta (ANTARA News) - Dibandingkan dengan saham emiten-emiten lain yang go public pada 2008, maka kinerja saham PT Elnusa Tbk (ELSA) paling anjlok di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kinerja sahamnya terus melorot setelah listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Februari 2008. Saat ini harga saham ELSA hanya Rp265 per saham atau merosot 34 persen dibandingkan dengan harga perdananya Rp400 per saham. "Saya kira penurunan harga saham ELSA tidak mencerminkan fundamental perseroan, itu hanya faktor eksternal saja," kata Direktur Utama (Dirut) Elnusa, Eteng A. Salam, kepada ANTARA News, di Jakarta, Selasa. Menurut Eteng, kinerja Elnusa secara fundamental tidak ada masalah. "Target pendapatan perseroan untuk 2008 sebesar Rp1,4 triliun, namun dalam dua bulan kami sudah mendapat kontrak (on hand) Rp1,2 triliun. Artinya, dalam dua bulan saja kita sudah hampir mencapai target (full year) 2008, karena itu saya optimis pendapatan 2008 akan melampaui target," katanya. Ketika disinggung mengenai tidak adanya perhatian dari penjamin emisi (Mandiri Sekuritas) terkait dengan merosotnya harga saham ELSA, ia mengemukakan, "Ya kita positive thinking saja." Eteng mengemukakan, pihaknya kini gencar melakukan sounding guna memberikan penjelasan kepada para investor dan para analis mengenai kinerja dan fundamental ELSA. "Upaya ini terus kita lakukan sejak minggu kemarin sampai beberapa bulan mendatang. Kami optimis mereka akan memahami dan memberikan apresiasi terhadap kinerja ELSA," ujarnya menambahkan. Sejumlah enam emiten pada 2008 yang memasuki BEI, yakni Elnusa, BTPN, Yana Prima, Bank Eekonomi, Triwira dan Bekasi Asri. Dari keenam emiten itu hanya dua saham yang menunjukan kinerja kurang bagus, yakni Elnusa dan BTPN. Elnusa harga sahamnya merosot 34 persen, BTPN turun 15 persen dibandingkan harga perdananya senilai Rp2.850 per saham. Sementara itu, empat saham lain memberikan gain yang lumayan bagus, yakni saham Yana Prima memberikan gain 72 persen, saham Triwira (235%), Bekasi Asri (40%) dan Bank Ekonomi (3,7%). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008