Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, bergerak fluktuatif menjelang sidang Bank Sentral Amerika Serikat/AS (The US Federal Reserve/the Fed) tentang keputusan suku bunganya dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI ditutup naik 1,19 persen. IHSG BEI ditutup menguat 27,474 poin berada di posisi 2.339,795 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham likuid, juga bergerak menguat 7,318 poin (1,48 persen) ke level 501,710. Analis Riset PT BNI Securities, M. Alfatih, kepada ANTARA News mengatakan, pergerakan indeks BEI yang fluktuatif dipengaruhi oleh pelaku pasar yang sedang menunggu keputusan The Fed pada Selasa malam Waktu Idonesia Barat (WIB), dan kondisi perekonomian global yang masih sensitif terhadap harga minyak maupun komoditas, serta krisis kredit di AS. "Para pelaku pasar yakin The Fed akan menurunkan suku bunganya, namun anjloknya beberapa komoditas dan minyak mentah telah mendorong saham energi turun, sehingga indeks bergerak fluktuatif," ujarnya. Para pelaku pasar memprediksikan The Fed akan memotong suku bunganya senilai 100 basis poin ke level 2 persen, setelah Pemerintahan AS ditekan pasar karena dinilai tidak berbuat cukup banyak untuk menyelamatkan perekonomiannya yang berdampak global. Sedangkan, harga minyak mentah dunia turun dari rekor tertingginya 112 dolar AS per barel menjadi 106 dolar AS per barel, dan hal itu diikuti harga komoditas lainnya, seperti minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dan komoditas metal, ujar Alfatih. Dia juga menambahkan, fluktuatif indeks BEI pada Selasa juga mengikuti pergerakan bursa regional, yang pada pertengahan perdagangan juga merosot dan ditutup naik cukup tinggi, seperti bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng ditutup naik 300 poin (1,42 persen) menjadi 21,384.61, setelah bergerak pada kisaran 20.572,92 (terendah) hingga 21.467,18. Pergerakan bursa Hongkong itu mirip pergerakan IHSG BEI yang dibuka naik 17,653 poin ke posisi 2.329,974, di pertengahan perdagangan melorot hingga 2.242,599 dan akhir ditutup naik pada posisi tertinggi. Kenaikan indeks setelah saham yang naik kembali mendominasi pasar sebanyak 124 dibanding yang turun 68, sedangkan 56 stagnan dan 209 tidak aktif diperdagangkan. Kenaikan indeks dipimpin beberapa saham unggulan yang naik di antaranya saham Bumi Resources yang menguat Rp300 menjadi Rp5.850, Telkom naik Rp150 ke posisi Rp9.400, Aneka Tambang terangkat Rp150 ke posisi Rp3.475, Gas Negara terdorong Rp500 ke harga Rp13.500 dan Astra Agro menambah Rp1.200 menjadi Rp24.300. Volume perdagangan mencapai 2,845 miliar saham dengan nilai Rp5,082 triliun dari 70.266 kali transaksi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008