Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Departemen Perindustrian tengah melobi produsen mobil Toyota Motor Corp (TMC) untuk mengembangkan mobil mini, murah, dan kompak di Indonesia, sebagai basis produksi untuk pasar domestik maupun ekspor. "Ketika Okuda (Direktur TMC Hiroshi Okuda) datang (akhir pekan lalu), saya usul agar `loco car` dibuat di sini. Prinsipnya, Toyota setuju," kata Menperin Fahmi Idris usai raker dengan Komisi VI DPR-RI di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, saat ini tren permintaan mobil di dunia khususnya negara-negara berkembang adalah mobil mini dan murah. Indonesia yang telah menjadi basis produksi sejumlah produsen otomotif dunia, seperti Toyota, menginginkan jadi basis produksi mobil tersebut. Apalagi, menurut Fahmi, Indonesia memiliki basis industri komponen yang cukup kuat untuk mengembangkan mobil mini yang murah untuk membidik pasar kelas bawah, terutama kalangan pengendara sepeda motor. Dengan basis pasar domestik mobil mini yang kuat, maka Indonesia memiliki peluang lebih besar sebagai basis produksi untuk ekspor ke berbagai negara berkembang lainnya. Saat ini produsen mobil India (Tata) menggandeng produsen mobil Korea Selatan (Hyundai) mengembangkan mobil mini, Nano, dengan harga sekitar 2.500 dolar AS per unit. Namun, Fahmi mengatakan, dalam pembicaraan dengan direktur TMC tersebut, kemungkinan Toyota tidak akan membuat mobil mini di atas spesifikasi yang dimiliki Nano. "Kami juga menginginkan agar kelengkapan keselamatan dalam mobil murah itu jangan dihabisi, mengingat cara mengendarai orang Indonesia yang gila-gilaan. Jadi harga (mobil mini di Indonesia) sekitar 4.000 dolar AS," ujarnya. Menurut dia, India berhasil menekan biaya produksi, sehingga harga mobil mini sangat murah, karena kelengkapan keselamatan mobil dihilangkan, kenyamanan berkurang, dengan suspensi keras, dan ada berbunyi. Menanggapi apakah ada prinsipal lain yang didekati, Fahmi mengatakan, sejauh ini industri mobil dari Eropa tampak kurang berminat masuk ke segmen mobil mini tersebut. Namun Fahmi, juga belum bisa memastikan realisasi pengembangan mobil mini yang murah itu, "Realisasinya tidak tahun ini, tidak juga tahun depan," katanya. Sementara itu, Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan mengakui adanya kunjungan Direktur TMC ke Indonesia dan menemui Wapres M Jusuf Kalla dan Menperin Fahmi Idris. "Okuda ingin mengetahui secara langsung kebijakan Indonesia mengenai otomotif dan kondisi pasar mobil di Indonesia," ujarnya. Namun, Johnny juga belum bisa memastikan kapan TMC akan merealisasikan pengembangan mobil mini dan murah tersebut di Indonesia. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008