Lebak (ANTARA News) - Dua awak Helikopter milik Kepolisian Daerah (Polda) Banten, dinyatakan selamat setelah melakukan pendaratan darurat di tengah sawah di Kampung Pariuk, Desa Suka Mekarsari, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Rabu, sekitar pukul 15.00 WIB. Copilot Helikopter, Iptu Ari mengatakan, pihaknya terpaksa melakukan pendaratan darurat, karena cuaca buruk dan tidak memungkinkan untuk melanjutkan penerbangan. Selain hujan deras disertai petir juga tiupan angin kencang, sehingga memaksakan diri untuk mendarat darurat di tengah persawahan milik warga setempat. "Jika kami melanjutkan penerbangan kemungkinan besar dapat terjadi kecelakaan. Sebab, helikopter sudah oleng diterpa angin kencang. Karena itu, kami lebih baik memutuskan melakukan pendaratan darurat," katanya. Menurut dia, dirinya bersama mekanik Bripda Ade yang rencananya akan memperbaiki suku cadang Helikopter ke Pondok Cabe, Jakarta. Namun demikian, ujar dia, sekitar pukul 15.00 WIB terpaksa melakukan pendaratan darurat akibat cuaca buruk. Bahkan, helikopter sempat berputar-putar di areal persawahan di Desa Pariuk, Kecamatan Kalanganyar. "Alhamdulilah, kami bisa selamat dari musibah ini," ujar Ari menambahkannya. Kepala Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Lebak, AKBP Dwi Gunawan, mengemukakan, tindakan pendaratan darurat Helikopter yang dipiloti Iptu Ari dan mekanik Bripda Ade sangat tepat, sehubungan cuaca buruk dan tidak memungkinkan untuk melanjutkan penerbangan. Hujan deras dan angin besar sejak pukul 14.30 WIB hingga sore bahkan hingga sekarang masih berlanjut. Meski demikian, pihaknya tetap memeriksa kedua awak Helikopter itu, apakah terjadi kerusakan suku cadang atau faktor cuaca. Oleh karena itu, untuk sementara hasil pemeriksaan pendaratan helikopter dengan nomor P 3011 Cakra Buana Samapta milik Polda Banten itu dilakukan akibat cuaca buruk. "Kami masih menyelidiki kasus pendaratan darurat helikopter ini," katanya. Sementara itu, saksi mata beberapa warga Desa Suka Mekarsari, mengaku, selama 15 menit helikopter yang dipiloti Iptu Ari dan mekanik, Bripda Ade berputar-putar bahkan sempat oleng. Namun, tidak lama kemudian helikopter mendarat darurat di areal persawahan. "Saya melihat helikopter oleng diterpa angin kencang. Kemudian tidak lama mendarat di areal persawahan. Saya kira jika helikopter mendarat di areal terminal angkutan yang jaraknya tidak jauh dengan sawah dipastikan mengalami kecelakaan karena banyak bangunan rumah penduduk," kata Yati (40) warga Desa Suka Mekarsari, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008