Padang (ANTARA News) - Satu warung dan satu truk muatan semen tertimbun tanah longsor di KM-170 ruas jalan Sumbar - Riau (berada di wilayah Kab. Limo Puluh Koto), namun belum diperoleh keterangan apakah ada korban jiwa dalam peristiwa itu. "Kita baru dapat informasi dari petugas di lapangan, ada satu kedai dan satu truk muatan semen tertimbun longsoran, tetapi belum dapat dipastikan adanya korban jiwa," kata Kepala Dinas Prasarana Jalan Sumbar, Dody Ruswandi, ketika dihubungi melalui telepon genggamnya kepada ANTARA News di Padang, Sumbar, Sabtu. Tanah longsor menimbun badan jalan di KM-170, ruas jalan Sumbar - Riau, terjadi pada Sabtu pagi dan Sabtu sore, material longsoran menimbun badan jalan sepanjang 75 meter dengan tinggi hingga delapan meter, bencana ini terjadi akibat tingginya curah hujan melanda daerah itu. Ruas jalan Sumbar - Riau, satu badan jalan terpadat di kawasan Sumatera, dilintasi kendaraan kota-kota di Sumatera khususnya menuju Sumatera Utara dan NAD. Ruas jalan itu kini terputus total, dan ribuan kendaraan dari Pekan Baru (Riau) dan dari Sumbar menumpuk di sana. Pada lokasi itu, terjasi dua kali longsoran yakni pada Sabru pagi dan kembali terjadi Sabtu sore. "Pembersihan material longsoran terjadi pada Sabtu pagi belum tuntas, dan kini diperparah material yang jatuh pada Sabtu sore akibatnya volume tanah yang menumpuk makin banyak," katanya. Dia menjelaskan, tiga unit alat berat --loader dan excavator-- dan puluhan petugas di lokasi terus berupaya membuang material tanah longsor yang menutup badan jalan itu. "Kita tingkatkan jumlah alat berat untuk menggusur tumpukan tanah menimbun badan jalan di sana," katanya. Ia memperkirakan, Minggu dini hari diupayakan kendaraan sudah kembali bisa melintas di ruas jalan itu, kendati belum lancar. Arus lalulintas Sumbar - Pekanbaru (Riau) terputus total sejak Sabtu siang sekitar pukul 11.35 WIB. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008