New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat, karena sentimen pasar terangkat oleh sejumlah laporan laba perusahaan yang lebih kuat dari perkiraan, seperti Starbucks yang sahamnya melonjak 8,94 persen.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 51,47 poin atau 0,19 persen, menjadi ditutup di 27.192,45 poin. Indeks S&P 500 bertambah 22,19 poin atau 0,74 persen, menjadi berakhir di 3.025,86 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir 91,67 poin atau 1,11 persen lebih tinggi, menjadi 8.330,21 poin.

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 mencatat kenaikan, dengan layanan komunikasi meningkat 3,25 persen pada penutupan, melampaui sektor sisanya. Dua sektor yang melemah, yaitu sektor energi dan industri masing-masing turun 0,5 persen dan 0,17 persen.

Induk perusahaan Google, Alphabet melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan pada Kamis malam (25/7). Sahamnya naik selama sesi Jumat (26/7), dengan saham Kelas A dan Kelas C masing-masing melonjak 9,62 persen dan 10,45 persen, pada penutupan.

Saham Twitter melompat naik 8,92 persen setelah perusahaan media sosial itu memberikan hasil kuartalan yang melampaui estimasi Wall Street.

Perusahaan jaringan kedai kopi Starbucks, sahamnya melonjak 8,94 persen setelah melaporkan perolehan laba yang lebih kuat dari perkiraan, juga berkontribusi terhadap kenaikan pasar.

Sejauh ini, lebih dari 40 persen perusahaan S&P 500 telah melaporkan laba kuartalan mereka. Dari perusahaan-perusahaan itu, 76,4 persen telah membukukan laba yang lebih kuat dari yang diperkirakan, menurut data dari FactSet.

Di sisi ekonomi, produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh pada tingkat tahunan 2,1 persen pada kuartal kedua, melambat dari ekspansi 3,1 persen pada kuartal sebelumnya, data yang dirilis Jumat (26/7/2019) oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan. Angka itu lebih baik daripada konsensus 1,8 persen. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Dolar menguat ditopang pertumbuhan ekonomi AS yang lebih baik

Baca juga: Harga emas naik, didorong ekspektasi penurunan suku bunga Fed


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019