Jakarta (ANTARA News) - Pembawa acara dan penyanyi senior Kris Biantoro merayakan ulang tahunnya ke-70 dengan meluncurkan "Album Emas Kris Biantoro" sebagai penghormatan kepada para pencipta lagu Indonesia. "Saya ingin penyanyi saat ini juga mengerti sejarah musik Indonesia dan sekaligus upaya memperkenalkan sejarah musik Indonesia pada generasi muda saat ini," ujar Kris dalam Perayaan Ulang Tahun dan Peluncuran Album Emas di Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jakarta, Sabtu. Kris mengaku sangat prihatin melihat para pencipta lagu seperti Ismail Marzuki, Bing Slamet, dan Soetedjo yang lagu maupun liriknya sangat indah ternyata dilupakan. Karena itu, Kris lantas menyanyikan kembali lagu mereka sebagai bentuk perhatian dan penghormatan. Kris yang dalam acara tersebut mengenakan seragam tentara PETA warna hijau lengkap dengan atributnya tampak segar dan ceria. Ia menyanyikan beberapa lagu sambil sesekali melempar senyum pada tamu undangan. Dalam "Album Emas Kris Biantoro" terdapat 20 lagu lama yang diaransemen ulang oleh Djanuar Iskak dan Didiek SSS. Lagu tersebut diantaranya "Hanya Semalam" ciptaan Bing Slamet, "Persembahanku" ciptaan Iskandar, "Tinggi Gunung Seribu Janji" dan "Pilih Menantu" ciptaan Ismail Marzuki, "Tak Kan Lari Gunung Dikejar" ciptaan Surni Warkiman, serta "Harum Bunga di Waktu Malam" ciptaan Soeharnoto. "Bangsa ini tercipta karena ada mata rantai sejarah yang tidak pernah putus, segala sesuatunya pasti ada sejarahnya. Demikian pula saya tidak mau melupakan jasa besar dari para pencipta lagu yang mulai dilupakan itu," ujar pemilik nama lengkap Shristoporus Soebiantoro ini. Kris mengungkapkan menjadi artis tidak hanya sekedar menyanyi atau mahir tampil di atas panggung. Artis juga memiliki tanggung jawab untuk memberi contoh positif pada masyarakat dan tidak terjebak dalam kehidupan hedonis seperti yang sering muncul di televisi. "Celakanya banyak artis yang tidak peduli lagi pada sejarah, terutama sejarah musik Indonesia. Kalau menyanyi ya menyanyi saja, tidak mengerti bagaimana lagu itu diciptakan, tidak menghayati dan tidak tahu siapa yang menciptakan lagunya," kata pria kelahiran Magelang, 17 Maret 1938. Sebagai bentuk perhatiannya kepada para pencipta lagu tersebut, Kris juga mengundang keluarga para pencipta lagu untuk merayakan ulang tahunnya. Sebelum acara peluncuran dimulai, Kris mengadakan kirab 200 sepeda onthel dan mobil kuno dari Monas menuju Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Hadir dalam acara tersebut para artis senior dan Dewan Angkatan `45. Dalam kesempatan tersebut, album Kris juga dihadiahkan pada Komisi Pemberantasan Korupsi dan Departemen Pertahanan karena beberapa lagu diantaranya bercerita tentang pemberantasan korupsi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008