Beijing (ANTARA News) - Pasukan keamanan China menutup beberapa tempat di ibukota Tibet, Lhasa, Sabtu. Laporan tersebut muncul bersamaan dengan kunjungan kelompok diplomat yang melakukan tur di kota tersebut dengan pengawalan ketat. Di lain pihak, pemerintahan Tibet di pengasingan, mengemukakan sedang menyelidiki laporan-laporan tentang unjuk rasa baru. "Kami tidak tahu ada berapa orang, tetapi kelihatannya cukup banyak," kata Tenzin Taklha, jurubicara Dalai Lama, mengenai laporan tentang unjuk rasa di Lhasa. "Kami kira waktunya bersamaan dengan kunjungan para diplomat." Lembaga yang bermarkas di London, International Campaign for Tibet, mengemukakan telah mendengar dari tiga sumber bahwa pasukan keamanan telah mengepung vihara utama di Lhasa, Jokhang dan Ramoche. "Seluruh tempat itu dinyatakan tertutup," ungkap juru bicara lembaga tersebut, Kate Saunders, lewat telefon. Tibet, kawasan terpencil di pegunungan, menjadi bermasalah ketika protes-protes damai yang dipimpin para bhiksu berkembang menjadi kerusuhan di Lhasa pada tanggal 14 Maret. Sejak itu protes berkembang di berbagai wilayah Tibet di China, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008