Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah pada perdagangan Selasa, setelah data inflasi Maret 2008 ternyata lebih tinggi dari yang diperkirakan. Respon pasar yang negatif terhadap data inflasi itu menyebabkan IHSG BEI ditutup turun 54,050 poin (2,21 persen) menjadi 2.393,249, sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 13,426 poin (2,56 persen) ke level 511,987. Analis Riset PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan mengatakan, para pelaku pasar kecewa terhadap angka inflasi Maret sebesar 0,95 persen month on month (Februari terhadap Maret 2008) di atas perkiraan dan 8,17 persen untuk year on year (Maret 2008 terhadap Maret 2007) yang diatas target pemerintah 6,5 persen. "Para pelaku kecewa dengan angka inflasi yang diperkirakan hanya 0,2 hingga 0,3 persen ternyata sebesar 0,95 persen MoM dan YoY yang di atas target pemerintah," katanya. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, laju inflasi selama bulan Maret 2008 mencapai 0,95 persen, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret 2008) mencapai 3,41 persen, dan inflasi YoY sebesar 8,17 persen. Selain itu, kata Krisna, para pelaku pasar juga kecewa dengan laporan kinerja PT Bumi Resources (BUMI) yang kenaikannya lebih disebabkan oleh penjualan aset (PT Kaltim Prima Coal/KPC). "Memang kinerjanya mengalami kenaikan, namun didorong oleh penjualan KPC, kondisi ini telah menekan sahamnya yang merupakan terbesar kedua berdasarkan kapitalisasinya dan berdampak pada saham-saham sejenis," jelas Krisna. Dengan adanya sentimen negatif dari domestik, kata Krisna, telah membuat indeks BEI tidak mengikuti gerak positif sebagaian besar bursa regional. Bursa regional naik mengikuti bursa Wall Street AS yang mencatat kenaikan moderat, Senin (Selasa pagi WIB), menutup kinerja kuartalan terburuk dalam lima tahun terakhir, karena para investor menerima usul perbaikan regulasi keuangan dan laporan ekonomi yang positif. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 46,49 poin atau 0,38 persen ditutup pada 12.262,89. Naiknya Dow Jones ini juga diikuti sebagian besar bursa di kawasan Asia, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei-225 naik 130,87 poin menjadi 12.656,41, bursa bursa Hong Kong dengan indeks Hang Seng ditutup naik 288,26 poin ke level 23.137,46 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times terangkat 33,80 poin menjadi 3.041,16. Namun penguatan bursa AS dan bursa regional ini tidak diikuti pergerakan saham di BEI yang justru didominasi yang turun sebanyak 156 dibanding yang naik hanya 46, sedangkan 44 stagnan dan 211 tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin beberapa saham unggulan, diantaranya saham Bumi Resources yang melemah Rp350 menjadi Rp5.850, Aneka Tambang turun Rp125 ke posisi Rp3.225, Bakrie Plantations tertekan Rp150 ke level Rp1.630, Bank BRI anjlok Rp350 ke harga Rp5.950, Astra Internasional terkoreksi Rp1.300 ke Rp22.950 dan Astra Agro Lestari terjun Rp1.900 menjadi Rp23.950. Volume perdagangan mencapai 2.660 miliar saham dengan nilai Rp4,694 triliun dari 64.235 kali transaksi.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008