Jakarta (ANTARA) - Mengubah penampilan bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah mewarnai rambut, kendati ada sebagian orang yang alergi terhadap pewarna rambut.

Head of Education L'Oreal Professionel, Indra Tanudarma mengatakan untuk mengetahui apakah seseorang mengalami alergi terhadap pewarna rambut atau tidak harus dilakukan dengan sebuah tes, seperti mengoleskan pewarna tersebut ke belakang telinga.

"Ada beberapa orang yang reaksi terhadap pewarna rambut, yang harus diperhatikan bukan ingredient-nya tapi kita ambil sedikit bahannya lalu oleskan di belakang telinga selama 48 jam," kata Indra dalam jumpa pers peluncuran MAJI Fashion di Jakarta, Selasa.

"Kalau kalian alergi akan muncul ruam-ruam atau indikasi lain, berarti selamanya enggak akan bisa mewarnai rambut," lanjutnya.

Baca juga: Ashy dan Pastel, tren warna rambut populer sepanjang 2018-2019

Hal lain yang harus diperhatikan adalah mengetahui beda antara alergi dan iritasi. Sebab pada beberapa kasus ada yang mengalami iritasi kulit namun mengartikannya sebagai alergi.

"Alergi dan iritasi itu dua hal yang berbeda. Alergi adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir, sedangkan iritasi terjadi karena kulit kita terlalu sensitif. Alergi itu punya efek yang sangat menakutkan," jelas Indra.

Meski demikian, Indra menyarankan jika ingin mewarnai rambut ada baiknya melakukan tes terlebih dahulu terlepas orang tersebut memiliki alergi atau tidak.

"Untuk orang yang sering mewarnai rambut, setiap tahun dia harus melakukan tes untuk mengetahui alergi atau tidak. Seperti yang kita tahu ya, dengan keadaan polusi yang seperti sekarang hal itu bisa membuat orang jadi alergi," ujar Indra.

Baca juga: Gara-gara bleaching rambut, Iko Uwais masuk rumah sakit

Baca juga: Mahasiswa Malang buat produk perawatan rambut dari bulu ayam

Baca juga: Nadine Chandrawinata jaga kulit dan rambut dengan bahan alami

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019