Pekanbaru (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan lima daerah di Provinsi Riau pada Selasa pagi diselimuti asap atau jerebu akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), antara lain di Kota Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Indragiri Hilir dan Kota Dumai.

“Jarak pandang di Kota Pekanbaru cenderung memburuk dari jam 5 pagi mencapai 4 kilometer, turun menjadi 2 kilometer pada pukul 7 pagi hingga sekarang,” kata Staf Analisa BMKG Stasiun Pekanbaru Gita di Pekanbaru.

Jerebu karhutla sudah menyelimut Pekanbaru lebih dari satu minggu terakhir. Ia mengatakan arah angin berhembus dari tenggara dan selatan. Asap karhutla dari Siak, Pelalawan dan Indragiri Hilir terbawa angin dan menyelimuti Pekanbaru.

Dari pantuan BMKG, asap membuat kondisi udara menurun dari kualitas sehat ke sedang. Meski jarak pandang menurun, kondisi asap belum mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru. “Belum mengganggu penerbangan,” katanya.

Ia mengatakan Kota Dumai juga berasap dan jarak pandang turun jadi tiga kilometer. Kondisi yang sama juga terjadi di Bengkalis, Rokan Hilir dan Indragiri Hilir. “Di daerah-daerah tersebut banyak terpantau titik api,” katanya.

BMKG menyatakan ada 152 titik panas di Sumatera terpantau satelit pada Selasa pagi, dan Provinsi Riau masih penyumbang terbanyak dengan 75 titik panas.

Titik panas di Riau paling banyak di Rokan Hilir ada 24 titik. Kemudian di Pelalawan ada 17 titik, Indragiri Hilir 15 titik, Siak ada sembilan titik, Bengkalis tiga titik, Kepulauan Meranti dua titik, Kampar tiga titik, dan Dumai dan Kuantan Singingi masing-masing satu titik.

Dari jumlah tersebut ada 53 titik api. Lokasi terbanyak di Rokan Hilir ada 19 titik, Pelalawan 13 titik, Indragiri Hilir 12 titik, Siak lima titik, dan Bengkalis serta Kampar masing-masing dua titik.*

Baca juga: Riau masih mendominasi ratusan titik panas di Sumatera

Baca juga: Akibat asap, BMKG sebut jarak pandang di Pekanbaru 2.000 meter


Pewarta: FB Anggoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019