Denpasar (ANTARA News) - Keberhasilan program keluarga berencana nasional di Indonesia, termasuk Bali, telah diakui dunia internasional dan menjadi model dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk sejumlah negara berkembang. "Program KB nasional telah menunjukkan prestasi yang ditandai semakin diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera, bagian dari kehidupan masyarakat," kata Kepala BKKBN Pusat Dr Sugiri Syarief di Denpasar, Minggu. Hal itu disampaikan pada peluncuran KB Lingkaran Biru dan beroperasinya Klinik Rahajeng BKKBN Propinsi Bali. Kepala BKKBN mengatakan, keberhasilan program KB menjadi tanggung jawab semua pihak, terutama pemerintah kabupaten/kota dan dukungan seluruh warganya. Bahkan KB sistem banjar di Bali menunjukkan prestasi yang cukup menonjol, karena dari segi kepesertaan mampu menempati urutan teratas tingkat nasional. Kepesertaan KB di Bali tahun 2007 tercatat 77,07 persen dari pasangan usia subur (PUS), jauh melampaui rata-rata tingkat nasional yang hanya 65 persen. Prestasi tersebut kini jauh lebih baik lagi, karena berdasarkan catatan terakhir akseptor KB di Pulau Dewata tercatat 512.985 orang atau 82,84 persen dari 619.274 PUS. Sugiri menjelaskan, atas prestasi yang cukup menonjol itu menjadikan Bali sering menjadi sasaran kunjungan studi banding petugas KB dari berbagai negara di belahan dunia. Petugas KB dari luar negeri yang sekaligus berwisata, mempelajari sistem KB yang diterapkan di Bali, termasuk sistem komunikasi informasi dan edukasi (KIE), yang menjadi dasar keberhasilan KB. Mereka melihat dari dekat keberhasilan KB di lapangan serta wawancara dengan sejumlah akseptor KB. Ratusan petugas KB dari 89 negara di belahan dunia pernah mengadakan studi banding mengenai masalah KB di Bali. "Prestasi dalam mengatur angka kelahiran di Bali lewat KB sistem banjar kami harapkan dapat ditingkatkan dimasa-masa mendatang," pintanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008