Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (kanan) didampingi Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) sekaligus Gubernur Kalbar, Cornelis (dua kanan) dan Walikota Pontianak, Sutarmidji (dua kiri), memukul kentongan khas Dayak saat membuka Kongres Dayak Internasional 2017 di Rumah Radakng, Pontianak, Rabu (26/7/2017). Dalam kongres Dayak Internasional yang pertama kali digelar didunia dan dihadiri delegasi dari sejumlah negara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, New Zealand, Taiwan, Madagaskar dan Australia tersebut, akan membahas sejumlah topik terkait masyarakat adat Dayak beserta lingkungan hutan Kalbar. (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
Pembukaan Kongres Dayak Internasional
Sejumlah penari Dayak tampil dalam pembukaan Kongres Dayak Internasional 2017 di Rumah Radakng, Pontianak, Rabu (26/7/2017). Dalam kongres Dayak Internasional yang pertama kali digelar didunia dan dihadiri delegasi dari sejumlah negara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, New Zealand, Taiwan, Madagaskar dan Australia tersebut, akan membahas sejumlah topik terkait masyarakat adat Dayak beserta lingkungan hutan Kalbar. (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
Pembukaan Kongres Dayak Internasional
Direktur Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas Suhendra Wiriadinata (kanan) menunjukkan alat pemadam api untuk lahan gambut 'Sambunesia' yang merupakan hasil cipta General Manager Sinar Mas Forestry Region Kalbar, Sambusir Yusuf (kiri) kepada Bupati Sanggau, Paolus Hadi (tengah) saat pembukaan acara Kongres Dayak Internasional 2017 di Rumah Radakng, Pontianak, Kalbar, Rabu (26/7/2017). APP Sinar Mas turut berpatisipasi dan mendukung kelestarian sumber daya alam di Kalbar, melalui program Integrated Fire Management (IFM) atau sistem penanggulangan kebakaran secara terpadu, dan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) guna meningkatkan kesejahteraan petani lokal serta bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)