Palangkaraya (ANTARA News) - Kabut asap pekat mulai menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, seiring semakin maraknya kegiatan pembakaran lahan oleh warga.

"Kabut asap telah menyebabkan jarak pandang agak berkurang pada pagi dan sore hari karena aktivitas pembakaran mulai meningkat," kata Staf Deteksi Dini Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Kalimantan Tengah Andreas Dody, di Palangkaraya, Selasa.

Dody mengatakan, munculnya kabut asap tebal itu karena akumulasi asap kebakaran lahan pada siang dan sore hari yang kembali turun ke darat malam hari akibat suhu udara yang dingin.

Sementara kabut asap tipis yang umumnya muncul sore hari disebutnya sebagai dampak langsung pembakaran lahan yang tengah terjadi di wilayah pinggiran kota.

"Kalau asap pagi hari hilang akan membuka potensi penguapan sehingga hujan masih mungkin terjadi. Tetapi kalau asap berkepanjangan dari pagi, siang, sore, itu sudah berbahaya karena akan menutupi proses penguapan sehingga peluang hujan semakin kecil," katanya.

Sementara itu, kebakaran lahan dalam skala besar dan luas terus terjadi di Kota Palangkaraya bukan hanya di wilayah pinggiran tetapi telah memasuki wilayah dalam kota, seperti terjadi pada Senin sore kemarin.

Dua regu pemadam kebakaran dari Manggala Agni Daerah Operasi I Palangkaraya kewalahan mengatasi kebakaran besar yang menimbulkan kepulan asap tebal dan membumbung setinggi ratusan meter .

Puluhan petugas yang diterjunkan terpaksa memadamkan secara manual karena tidak ditemui sumber-sumber air untuk mendukung kegiatan pemadaman dengan peralatan mesin. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009