Palangkaraya (ANTARA News) - Kebakaran semak belukar lahan gambut di wilayah Kalimantan Tengah belakangan kian meluas ditengah cuaca panas musim kemarau ini.

Hasil pemantauan ANTARA di kawasan Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kota Palangkaraya yang dilintasi jalan trans Kalimantan, Senin, tampak banyak sekali titik api di wilayah tersebut.

Sebagian besar lahan berupa semak belukar di wilayah tiga kabupaten yang dilintasi jalan trans Kalimantan tersebut terbakar, titik api terlihat di mana-mana.

Titik api skala besar ada yang terlihat masih berkobar hebat dengan kepulan asap tebal ke udara, ada pula titik api skala kecil dan terlihat di kiri dan kanan jalan.

Lahan-lahan yang bekas terbakar beberapa hari sebelumnya banyak yang menghitam rata dengan tanah, di bekas kebakaran sebelumnya masih pula banyak titik-titik api skala kecil yang terus berkobar di lapisan gambut tebal kawasan itu.

Titik-titik api skala kecil di lapisan gambut tebal kawasan tersebut lahan menimbulkan bau sangit yang menyengat hidung, sementara asap terus mengepul ke udara praktis menyelimuti jalan trans Kalimantan yang arus lalu lintasnya padat.

Pemantauan Senin pagi, sekitar pukul 07.00 waktu setempat kabut tebal menutup jalan trans itu mulai Kabupaten Pulang Pisau.

Sepanjang kawasan Kabupaten Pulang Pisau semua lampu menyalakan lampu depan, semua pengendara sepeda motor menggunakan masker penutup mulut dan hidung disamping helm pengaman.

Kendaraan terpaksa jalan pelan hindari tabrakan, kabut asap kian tebal di jembatan Tumbang Nusa, di kiri kanan arah ke Kota Palangkaraya di mana-mana terlihat kebakaran.

Beberapa sopir mengaku kesulitan menjalankan kendarannya lantaran asap yang tebal itu, kendaraan tak bisa laju. Perjalanan rute Banjarmasin-Palangkaraya berjarak 180 Km biasanya 3 jam kini hanya bisa dilalui empat.

"Kita tak bisa kencang jalannya mobil, selain pandangan tertutup, napas juga rasanya sesak, selain mata perih," kata Busri sopir angkutan yang bergabung travel Anugerah.

Menurutnya, selama kabut asap penumpang angkutan darat sepi, orang malas bepergian, sehingga mobil paling banter terisi 50 persen, hingga selama musim ini sering mengalami kerugian.

Beberapa regu pemadam kebakaran Manggala Agni dari Pemprop Kalteng tampak beroperasi memadamkan api di ruas jalan trans Kalimantan tersebut, agaknya mereka bekerja siang malam karena ada beberapa kemah milik regu pemadam yang berada di lokasi tersebut.

Tetapi lantaran begitu luasnya medan kebakaran di mana-mana terlihat titik api, maka pemadaman agaknya tak membuahkan hasil.

Kabut asap bukan hanya terlihat di pinggiran Kota Palangkaraya, tetapi juga menyelimuti pusat kota cantik tersebut.

Asap bukan hanya terlihat jalan Trans Kalimantan Poros Selatan arah Palangkaraya - Banjarmasin tetapi juga di jalan trans Kalimantan Palangkaraya-Sampit.

Berdasarkan informasi para supir, kabut asap lebih parah lagi melanda trans Kalimantan Palangkaraya-Sampir yang panjangnya 210 km, di rute ini malah di beberapa titik jarak pandang hanya sekitar 5 hingga 10 meter saja.

Para pengendara menjalankan kendaraan harus pelan-pelan khususnya di wilayah yang paling pekat kabut asapnya yaitu kawasan Kabupaten Kasongan.

Berdasarkan catatan di musim kabut asap Kalteng belakangan sudah banyak dilakukan Pemprop setempat mengurangi kebakaran selain menerjunkan regu Manggala Agni, juga program hujan buatan, tetapi kabut asap kian pekat saja.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009