Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Jumat, menyatakan sudah menyiapkan sejumlah program terkait 100 hari pertama program kerjanya, diantaranya memperkuat puskesmas dan posyandu.

"Kita menyeimbangkan upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Jadi rumah sakit sudah lumayan kuat. Sekarang puskesmas dan posyandunya kita perkuat lagi. Itu masuk dalam program 100 hari," kata Endang usai sidang kabinet di ruang rapat utama Sekretaris Negara di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, pelaksanaan program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) juga akan dilanjutkan dengan melakukan perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang ada selama ini.

"Kita teruskan. Jamkesmas akan diteruskan, tentu kita akan lihat macetnya di mana, masalahnya di mana," kata Menteri.

Sementara itu terkait kerjasama antara Indonesia dan Amerika Serikat di bidang kesehatan, Endang menyatakan tetap dilakukan namun tidak dalam konsep Namru (Navy Medical Research Unit-2).

"Yang tetap berlangsung adalah kerjasamanya. Kerja sama Indonesia dan Amerika Serikat yang meliputi hal yang luas, salah satunya adalah laboratorium biomedis," tegas dia.

Ia menambahkan, kerja sama itu untuk pengembangan vaksin, alat diagnostik, identifikasi virus atau bakteri dan lain-lain.

Endang disebut-sebut pernah membawa sampel virus H5N1 ke Hanoi untuk diteliti oleh ilmuwan di sana sehingga membuat marah Menteri Kesehatan kala itu, Siti Fadilah Supari.

Namun Endang membantah jika inisiatifnya itu dikatakan melanggar aturan, karena menurut dia, semua orang berhak membawa sampel virus untuk tujuan penelitian. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009