Serang (ANTARA News) - Pimpinan Jamaah Anshorut Tauhid, Ustadz Abu Bakar Baasyir, Minggu dini hari tadi, dikepung warga Desa Kaujon, Kecamatan Serang, Kota Serang, bahkan sempat akan diusir warga.

Berdasarkan pantauan, sekitar 50 warga Desa Kaujon mengepung rumah Mamad Suhaemi, tempat mantan Amir Majelis Mujahidin Imdonesia itu bertamu sekaligus menginap.

Warga menuntut Baasyir meninggalkan Desa Kaujon, dengan alasan keberadaanya meresahkan warga sekitar kampung itu, namun Baasyir menlak karena tidak ada dasar yang menyebabkannya harus meninggalkan rumah rekannya itu.

"Apa alasannya menolak saya, saya hanya silaturahmi dan mengisi pengajian, saya bukan teroris kok," kata Baasyir kepada puluhan warga Kaujon.

Warga tetap tidak menerima argumentasi Baasyir, bahkan seorang pengawal Baasyir nyaris terlibat baku hantan dengan seorang perwakilan warga yang juga anggota DPRD Kota Serang, Lukman Hakim.

Beruntung seorang sesepuh masyarakat setempat berhasil menenangkan, sehingga tak terjadi hal-hal yang diinginkan.

Warga menolak Baasyir ada di kampung mereka dengan bertamu dan menginap di rumah Mamad, namun stelah Baasyir menjelaskan bahwa dia hanya mengisi pengajian di masjid setempat dan segera pulang setelah itu, warga akhirnya reda amarahnya.

Bahkan saat akhirnya meninggalkan rumah Mamad, warga malah berpamitan dulu dan mencium tangan Baasyir serta meminta maaf.

"Saya curiga, ini adalah perbuatan yang tidak senang pada adanya persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia," kata Baasyir.

Sementara, seorang tokoh masyarakat Kaujon, Rois, menilai peristiwa itu terjadi hanya karena salah komunikasi antara warga dan para pengurus jamaah sehingga yang sampai ke telinga warga, ada tersangka teroris singgah di desa mereka. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009